Besakih Temple

Banyak anjingnya dan jangan masuk ke pura nya sembarangan karena itu tempat ibadah bikan sekedar tempat wisata

A temple where the soul of the Balinese dwells.
I feel the boundary between this world and the next world.
There are restrictions on visiting depending on caste.

The biggest temple in Bali. At the entrance they usually offer you a guide, which gives you information about the traditions and religion.
You will be offered to buy ofrands to go inside of the temples, if you want to have a ritual of praying with the guide you should buy them, even though they are selling them with a pretty increased price.
The sarong is given for free at the entrance.
At the end of the trip you will need to tip your guide.

Mothers temple is one of the most beautiful places in Bali. I wouldn't have any complaints if the management system was as good as Heaven's gate's.
1. The parking fee is expensive. The sign says the parking fee is 10,000 baht, but when you actually pay it is 50,000 baht. The parking time is only 1 hour. There is no ticket issued, someone is required to open the door even though it is an automatic system (not transparent). The only place where the parking fee is very expensive, in other places is 5,000, here it's ten times as much.
2. Guide: When the walk was complete and near the end, the guide asked for a tip. I was confused. I actually intended to give it because it was during the lecture. He would also say that it took 2-3 days for him to become a guide. Some days he would sit and wait and then go home with nothing because there were more guides than tourists. If he didn't ask for a tip, I'd probably feel better.
3. The child selling things. The child followed and asked with the same words. When asked, the child could not answer because that was all he had recited. It's a pity, but I'm going to buy a postcard. You probably won't be able to return a hundred bills. I feel sorry for the children who should go to school.

The mother of all temples in Bali. The largest and most beautiful temple. There are a lot of steps, it was hard to go up, but it was easy to go down. It will take at least 3 hours to explore all the temples.

Pura Besakih adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika berwisata ke Bali. Karena letaknya yang berada di kaki gunung Agung, pura Besakih menawarkan tidak hanya wisata religi dan budaya, namun juga sekaligus wisata alam dengan pemandangan yang menyejukkan mata. Apabila didampingi oleh pemandu yang tepat, maka akan banyak pengetahuan tentang Hindu dan budaya Bali yang dapat diperoleh.

Ini pura besakih sebenarnya iconik namun banyak oknum menawarkan jasa seperti preman terselubung, agak memaksa. Ya tak peduli di manapun selalu ada oknum, terlepas dari apakah tempat itu tempat ritual atau bukan. Smoga karma oknum pemalak pemaksa itu kembali pada mereka masing masing. Sebagai pemimpin Bali khususnya di Besakih harusnya, ada rasa malu, membuat pura besakih seperti itu pada wisatawan jauh jauh. Apalah kelen tidak bisa merasa menghargai. Bikinlah tiket masuk dan aturan yg jelas. Kalian punya ndak adat dan rasa malu?

The largest Hindu temple in Bali
Entrance includes sarung (to cover the legs - man and woman) guide and shuttle ride to the top of the temple

Gorgeous
Architecture and superb view
The site is more important than at first glance. We discover other temples “hidden” by the main temple
The visit can take more than an hour if you want to do the full tour.

Lots of street hawker children (negative point)

To visit without a doubt

The temple is very big but it's basically many small temples very similar to others elsewhere. We could not go inside due to a religious ceremony. The ticket includes the guide but ours was not good. His English was rather poor, we walked five meters ahead of us all the time to make us go faster and at the end he requested a tip and complaint we did not give him enough, although we were not at all happy with his service. The views from the temple are beautiful as it is on the top of a mountain.

Oh no oh no. On approach you are greeted with giant horrendous concrete multilevel parking houses. The newly laid road system surrounding the temple feels more like airport logistics. It’s a huge place and clearly anticipating to cater for an enormous number of tourists. I didn’t want to enter as I (it’s a personal taste) cannot deal with this kind of mass tourism. There are smaller and very nice ancient temples if you carry further up the road beyond the temple. At the very top of the road you will end up at the base camp for the trail leading to the volcano. Here you will find another small and beautiful temple.

The Pura Besakih is the Mother Temple of Bali and impressive to see. Definitely a must on your tour of Bali. Tip is to take a cart up from the ticket office to the entrance of the temple, otherwise you have already made a nice climb up before you climb all the stairs in the temple.

Very large temple. You have to take a ride from the entrance to the temple or you can walk, but it would take a lot of time. Its reccomended to take a guide with you. Avoid going to the restaurants outside the temple. Overpriced and not that tasty.

Scam everywhere. Sellers force you to buy, lie to you about paid parking and offerings, and just scamming and being super greedy.

Administration doesn't do anything about it as well, they are ok with tourists being scammed. Temple is beautiful though

Saya suka tempatnya, bener-bener otentik Bali banget. Bagus sekali.
Hanya saya agak terganggu dengan banyaknya orang yang menawarkan jasa guide, jasa sewa sarung yang tiba2 langsung dipakaikan ke saya, tanpa penjelasan. Yang mau datang kesini harus benar-benar ditanya kalau ada orang yang menghampiri atau mendekati kita.

Tourists can’t go inside the temple until you wear their traditional dress and noting much to explore in temple

Recomended bagus dan luar biasa semua tamu yang pernah saya antar ke pura ini semua kagum dengan konsep pura Besakih dan semua mengatakan merasakan bahagia dan ketenangan

Saya sampai diminta lihatin KTP biar nggak bayar harga tiket wisman, karena saya dikira orang Thailand. Nanti diassign tour guide, jangan lupa kasih tip.

Ga recommend buat yang mau datang ke Pura Besakih, karena puranya ga bisa di masukin (beda dari tahun 2004, yg dimana bisa masuk terus foto di dalam), jalanan yang masih di renovasi, tidak adanya tempat parkir resmi yang jauh dari ibu ibu yang nawarin secara MAKSA. 3x datang kesini 2x kecewa 1x puas. Semoga ada perbaikan ke depannya, saya pernah dengar dari orang Bali langsung bahwa kalau di daerah PURA itu di daerah tsb tidak boleh di KOMERSILKAN karena area suci.

Yg menjadi masukan sy yaitu areal parkir mobil yg dipaksakan dgn nilai 10 rb permobil tanpa ada karcis sebagai bukti. Minta tolong kpd aparat terkait spy diperjelas dan ditertibkan.

Ditodong sm emak" di parkiran suruh bayar 100rb pake kain sm bawa sajen
Alhasil bayarlah sy disitu
Eh pas sy masuk ternyata bayarnya diloket cuma 30rb doang udah + sm kainnya huhuu

Once we got out of car, some ladies got around us, tried to put some clothes around us n gave us some flowers. And then they asked for some money. We didnt like it as it feels like forcing. So we left without entering the temple.

Besakih Great Temple atau dikenal dengan Pura Agung Besakih.
Disini adalah tempat peribadatan umat hindu. Umat Hindu dari berbagai kalangan datang ke pura ini untuk beribadah.
Pura terbesar yang ada di depan, adalah pura yang di khusus kan untuk umat hindu.

Harga:
Berdasarkan pengalaman saya datang kesini menggunakan motor bersama anak dan istri, begitu sampai di tempat parkir, anda akan langsung diserbu oleh penyewaan baju adat bali. Diantaranya:
1. Sewa Sarung untuk laki laki IDR 20.000
2. Sewa Udeng untuk laki laki IDR 20.000
3. Sewa Selendang Wanita IDR 20.000
4. Membeli Sesajen untuk "permisi" IDR 20.000

Saran Saya:
Untuk anda laki laki yang menggunakan celana panjang, tidak perlu sewa sarung, dan untuk anda wanita yang berjilbab, juga tidak perlu sewa selendang. Karena pakaian anda sudah tertutup. Hati Hati, karena anda pun akan dipaksa untuk membeli sesajen untuk permisi, dan itu pun tidak perlu.

Tiket Masuk:
Waktu saya datang kesana, tiket masuk ke Pura ini IDR 30.000 Untuk dewasa, dan anak balita tidak dikenakan biaya. PEMBAYARAN HANYA DILAKUKAN TUNAI. JIKA ANDA TIDAK MEMBAWA UANG TUNAI, MAKA ANDA AKAN DIARAHKAN KE TEMPAT PENJUAL PULSA YANG BISA TARIK TUNAI, dan anda akan dikenakan biaya IDR 5.000 Untuk tarik tunai. Jaraknya kurang lebih 500 meter dari tempat parkir.

Pada tanggal 02 Februari 2022, Pura besakih sedang dibangun oleh pemerintah. Pembangunan ini adalah pembangunan di sekeliling pura besakih. Ketika saya kesana, mereka pedagang setempat berkata bahwa pembangunan ini adalah untuk laham parkir 2 tingkat. Sehingga Parkir Kendaraan Roda 4 dan Bus Pariwisata jadi lebih dekat dengan Pura.

Masuk Pura:
Terdapat banyak pura di besakih dan hampir seluruh area dalam pura tidak boleh dimasuki karena di khusus kan untuk beribadah umat hindu.
Saya mencapai pura gelap, dan pemandangan di pura gelap ini amat baik. Anda bisa melihat pulau bali dari atas pura gelap.

Makanan dan Minuman:
Saya makan Pop Mie, itu yang paling aman buat saya dan Harga nya IDR 10.000 Sudah termasuk air panas.
Untuk Goodday pakai es batu IDR 10.000, Dan Kopi Panas Kapal Api IDR 5.000
Aqua IDR 5.000

Waktu terbaik:
Datanglah Pagi Hari, karena ada Pura yang belum sempat saya kunjungi, karena jarak nya kurang lebih 2 Jam dari Pura Gelap.
Pagi hari juga anda tidak akan terhalang kabut, dan bisa melihat gunung agung dengan baik.

Lain Lain:
Didalam pura anda akan ditawari jasa Guide Rp. 50.000, dan Jasa Foto Rp. 30.000 (foto pakai hp sendiri, dan guide nya yang fotoin), kalau foto cetak langsung harganya IDR 20.000

Hati Hati:
Ada banyak anjing berkeliaran di pura ini, harap jaga anak anda yang masih kecil dengan baik.

Jangan lupa untuk memulangkan barang sewaan anda setelah anda selesai di pura agung besakih.

Berikut adalah Foto Foto saya keluarga selama di Pura Agung Besakih

Tempatnya sangat bagus, indah, fotogenik, tiket masuk 30k/org sudah include pakaian adat. Cuma sayang pengalaman pertama ke sana sangat tidak menyenangkan, maklum satu mobil orang pendatang, begitu turun dari mobil langsung dihadang ibu2 parkir dengan sekelompok ibu2 dan anak2 yang "Memaksa" memakaikan pakaian adat dan membeli sesajen, dupa, bunga, dll. Kita sudah menolak halus tapi mereka memaksa katanya ini aturan wajib untuk masuk, akhirnya kami terpaksa membayar 300k untuk semua itu. Ternyata baru tau di loket karcis masuk kalau harga tiket 30k sudah all in dengan pemandu dan pakaian. Sayang sama sekali tidak ada petugas yang memberitahu hal ini dan kesannya dibiarkan. Kelakuan oknum ibu2 yang memanfaatkan anak2 kecil untuk memeras wisatawan ini sangat mencederai pariwisata di bali khususnya pure Besakih.

Pura terbersar di pulau Bali dengan pemandangan yg indah, cocok buat yang suka selfi.
Tiket masuk 30rb/orang sudah termasuk dipinjamkan kain selendang Bali sebagai syarat masuk ke area pura.
Sekedar tambahan informasi, di parkiran banyak ibu-ibu yg memaksa menyewakan kain selendang untuk bisa masuk ke area pura dengan dalil tiket masuk tidak termasuk kain selendang, semoga bisa ditertibkan demi citra baik dan kebangkitan pariwisata Bali

Sangat rapi dan pemedek sudah mulai sadar untuk membuang sendiri di tempat sampah sisa sarana persembahyangannya.

Tgl 26 Januari 2022 sya dan suami kesana, Pura Agung Besakih, the mother temple of Bali. Buat sy pribadi ini pengalaman religi nd sejarah yg indah serta luar biasa, mgkin krn didasari rasa tertarik nd penasaran yg besar. Singkat cerita, perjalanan berlangsung normal, pertama tama digerbang masuk area pura kami membayar Rp. 30.000 utk tiket masuk, includ sarung, guide, dll. Dan tiba di area parkiran kami disambut ibu2 yg berjualan bunga, sarung, dll, serta anak2 penjual foto yg agak emg rada maksa, tpi krn sdh dipesanin penjaga tiket, didlm gak perlu membeli apa pun lagi walaupun dng alasan apapun, mka kmi lewat nd mengabaikan saja (kecuali kalo emg niat sedekah), jadi gak perlu merasa ada keterpaksaan atau dipaksa.
Di bawah pura atau di post masuk pintu kami hanya perlu check point tiket dari gerbang depan serta minta guide utk memandu perjalanan utk memberikan penjelasan sejarah nd ornamen pura agung besakih.
Guidex sangat ramah, sopan nd profesional, namax Bli Kadek, beliau mengawali tour dng mengarahkan kami utk berdoa, menyampaikan permohonan dng sepenuh hati terlebih dahulu tentux tetap menurut keyakinan kami, krn beliau nd kami berbeda namun sama2 percaya bahwa Tuhan itu Esa. Setelah itu beliau dng sangat fasih memberikan Penjabaran ttg Konsep pembangunan pura Besakih yg mengekspresikan tentang Tri Hita Kirana yang menjadi kepercayaan penting umat Hindu Bali, yang mana kehidupan di dunia fana ini harus selaras, harmonis dan berkesinambungan antara kehidupan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam nd antar manusia dng sesamanya. Sehingga kehidupan manusia di dunia menjadi damai. Jga ttg struktur bangunan Pura Agung Besakih yg dibangun berdasarkan konsep arah mata angin, yaitu:
1. Pura Penataran Agung Besakih sebagai pusat mandala di arah Tengah dan merupakan pura terbesar dari kelompok pura yang ada, yang ditujukan untuk memuja Dewa Çiwa;
2. Pura Gelap pada arah Timur untuk memuja Dewa Içwara;
3. Pura Kiduling Kereteg pada arah Selatan untuk memuja Dewa Brahma;
4. Pura Ulun Kulkul pada arah Barat untuk memuja Dewa Mahadewa;
5. Pura Batumadeg pada arah Utara untuk memuja Dewa Wisnu.

Hhhmm.semua penjelasan sya ingat krn sya mendokumentasikanx (dng izin). Selanjutx, bli Kadek mengundang kami jika tertarik mengikuti upacara keagamaan Pujawali atau Piodalan di Pura Agung Besakih yg diselenggarakan rutin setahun sekali saat Purnama Kedasa (sekitar bulan April) yang berlangsung selama 3 minggu nd pada saat upacara keagamaan besar seperti ini, maka setiap bangunan pura di komplek Pura Agung Besakih ini, akan dihias dengan sangat indahnya nd nuansa spiritualnya pasti akan begitu kental.

Lihat, ”10 Hal Unik

Pertama datang dan keluar dr mobil sudah ditunggu emak2 penjual kain. Ada sekitar 5 org. Salah satu bilang ke saya kalo ke pura harus pake kain, kalo ga pake gaboleh masuk. Alhasil sy bertanya berapa kainnya, harga satu kain 200rb. Saya pun tercengang karna harga kain di pantai saja tdk segitu akhirnya dg proses tawar menawar tp saya tdk jago menawar belilah saya kainnya. Karna bertiga saya minta diskon dan akhirnya kami ber3 diberi harga 510 rb untuk kain. Jujur sy takut disitu karna kami pendatang, dan ingin sekali masuk ke pura. Lalu setelah sy bayar, salah satu ibu2 itu menyuruh sy membeli bunga untuk sajen yg harganya 50rb, dan 2 bunga kuning yg mereka sematkan di kuping sy 20rb. Lalu berjalanlah kami sampe ke loket, disana sy membeli karcis yg harganya 30rb. Ternyata, diloket karcis disediakan kain untuk dipinjam jika ingin masuk pura Setelah itu mulailah berjalan ke pura, ternyata masih banyak pedagang asongan seperti postcard yg menurut saya jualanny memaksa dan memelas. Selain itu, beberapa kali ditawari guide, akhirnya sy memakai guide dg bayar seikhlasnya. Pokonya panjang deh ceritanya saya ga bisa nulis sebenernya, kalo dicertain mungkin ini pengalaman paling amazing di bali. Sudah seperti harga beach club tp terobati setelah melihat pura besakih yg begitu megah dan indah.
Dan ketika saya pulang menuju parkiran yg agak jauh, ibu2 yg td sudah hilang ditelan bumi

Baru masuk parkir sdh di kerubungi ibu2 utk memakaikan kain dan selendang.dgn bayaran 20rb /potong.kami ber4 kenas 100rb plus ikat kepala.tidak ada tindakan pencegahan dr pihak terkait.ternyata di gerbang masuk cuma bayar 30rb sdh dpt kain.sgt kecewa ke tempat ini

Pura suci umat Hindu ini sangat mempesona.ikon foto yg bagus.nuansa panorama yg indah.sy sangat suka

Pura suci terbesar di Bali dan wajib dikunjungi, akan membuat terkagum dan bangga sebagai anak bangsa

Setelah turun dari mobil langsung di kepung sm ibu" & anak" Yg nyewa in kain + canang.dipaksa pake kain & beli canang dengan harga kain 3 orang 60.00udeng 10.000 canang 60.000. Sampai diatas masih beli tiket 3 orang 90.000 ternyata harga tiket itu sudah iclude sm kain. Hati" Buat yg mau berwisata kesana!

Sdh jauh2 dr Denpasar ke Besakih mau wisata eh jadi kecewa krn ulah ibu2 penjual yg sok2an spt preman di parkiran.langsung auto putar balik dah, krn suasana di lap parkirnya sdh tdk nyaman. Pihak terkait tolong diperhatikan. Wisdom aja kecewa apalagi Wisman.hadeeeehhhhh

Sangat bagus sekali, cuma mohon dinas terkait untuk memberikan sadar wisata kelada masyarakat yg berjualan di luar kawasan pura, karena sangat menganggu dan terkesan memaksa dalam menawarkan dagangan.

Besakih Temple, the Mother Temple if Bali. Attracting people from near and far away. Today on a full moon it is busy and very auspicious to pray with so many together. I am here to give thanks to Mother Bali to have taken me into her embrace for so very long. I am a different person today, since I have arrived 18years ago and I am so very grateful for all the gifts and teachings I have received on Bali.
This ancient Temple sight of many temples has a very strong energy and it definitely the temple to come to.
Our guide Ketut was very knowledgeable of the ancient history and calm and gentle guiding us through the prayers.

Pura terbesar.ati² banyak yg paksa naik ojek dan beli sarung di parkiran.pdhl gak perlu.jalan dekat.sarung dapat setelah beli tiket

Pura Besakih masih dalam renovasi, ada pemaksaan pemakaian dan sewa sarung padahal sudah memakai celana panjang, ada pemaksaan dari penyewa sarung, bunga dan penjual persembahan sebelum pintu masuk pura, hal ini sangatlah mengganggu karena hijab anak saya dipaksa dibuka oleh pedagang bunga Kamboja untuk disematkan di telinganya padahal anak saya sudah berteriak tidak mau, setelah itu mereka memaksa bayar. Sangat menggangu aktifitas tersebut dan bisa membuat Pura Besakih yg sangat suci dan indah menjadi tercoreng karena hal ini.
Guide cukup baik dan ramah serta meminta maaf apa yg telah terjadi pada saya dan keluarga. Kami memaklumi karena kondisi pandemi mungkin menyebabkan hal ini terjadi.
Didalam Pura Besakih tetap bersih dan tetap indah.
Semoga para pedagang dan penyewaan sarung, selendang dan bunga bisa memperbaiki diri, agar Pura Besakih tetap dapat dikunjungi dengan nyaman.

Para pedagang asongan agar diberi pengarahan, agar bs lebih menghargai tamu, sebab para pedagang sangat memaksa dn menjebak tamu utk membeli dn membayar barang dagangan nya, Krn hal ini akan menurunkan nilai jual kita kepada wisatawan

Quite difficult to find the parking and entrance area. Quite a few sellers but very few guests. Good view of the island. Entrance fee includes sarong.

Pertama nyampe agak kagok krn g ada yg ngarahin parkir, untungnya dikasih tau penjual2 klo bs parkir di depan tokonya. Turun mobil, dipepet penjaja bunga dan kain. Redaksionalnya seolah2 wajib pakai sarung ke dalam dan hrs bawa bunga. Selama berpakaian tertutup dan sopan, g hrs sewa sarung. Bunga jg cm buat yg ibadah. Nyampe dalem, dicegat lg ama bli2 yg nawarin jasa guide. Bagusnya pake guide, jd ada yg jelasin filosofi dan asal usul puranya. Fee guide seikhlasnya. Hati2 nginjak rumput krn banyaak bgt kotoran an**ng. G semua tempat dlm pura bisa dimasukin krn ada tempat yg khusus buat ibadah. HTM 30rb, balita msh free. Puranya luas bgt, jd kudu kuat2an jalan.

Tempat luas dan bagus untuk berfoto.tempat beribadah umat Hindu dan ada beberapa tempat yang tidak bisa di kunjungi jika kita tidak berniat beribadah.

The temple itself is really beautiful, but be aware of lot of scams if you are foreigner. The minute you step into the area, from the parking, they will start to scam you. I feel really sorry for the children that trying to scam us at there, they taught to lie from adults.
1: they will try to guide you to their parking, which really far from the gate, but you can park anywhere. They will say you have to park there because it’s already part of the temple. They just made the story up.
2: the children try to sell sarong, you don’t have to buy it. They will tell you that you have to buy it or you can’t enter the temple, that’s another lie! The temple renting sarongs for free at entrance.
3: Many ppl try to sell you the offerings (of course they say you can’t go up the stairs if you don’t have offerings), the offerings in the temple is overpriced. And there’s no reason to buy it because you can’t pray inside if you are not Hindu anyway.

Make sure you get everything at the entrance ticketing dont get anything from people outside trying to sell you things. Beautiful place

Puranya baguuuuss bangeeeettt, luas dan indah, tapi sayang gerombolan ibu-ibu diparkiran merusak mood. Pokoknya pesen buat yang lain yang ingin berkunjung wisata, jika baru turun mobil langsung ditawarin sewa kain bali dan beli ini itu mendingan langsung cuekin aja, karena bakal di tembak harganya sesuka hati, saya perorang kena 50rb/kain (padahal HTM 30rb di loket resmi udah termasuk kain bali), dupa dan bunga buat sembahyang 50rb/plastik (padahal kita pergi berkunjung bukan untuk beribadah), dan terakhir botol wadah air suci dan korek 20rb, karena baru pertama kali kesana dan buta untuk hal hal seperti ini jadi ngerasa ketipu banget, bunga dan dupanya jadi ga kepake. Jadi di cuekin aja ya guys!

Bukan masalah nominal sih, cuma cara mereka bohongin wisatawan jadi bikin ga nyaman banget dan ilang mood. Belum lagi anak kecil yang nawarin post card, ngikutin dari dalem pura sampe masuk mobil dengan nada maksa, wah pokoknya bad experience lah. Sayang banget view pura yang indah tapi diiringi dengan manajemennya yang buruk.

Saran untuk pengurus Pura tolong ditindak oknum ibu-ibu ini karena sangat mengganggu sekali. Terimakasih

Awesome place and really love this place and definitely will come here again and thanks for the bapak who always guide and tell us about the history?

Pura terbesar di Bali.
Tarif masuk 30rb utk turis lokal, dpt pinjam sarung (standar tentunya), kl mau yg bagus, bs sewa di luar (5rb) atau beli (20 - 30rb). Dpt tour guide, kita kasih tip minimal 30rb lah, lbh byk lbh bagus. Beli salak hati2, sy kebetulan beli di 2 tempat, yg 1 kasih yg bagus, yg 1 lg beli 3kg, 1kg busuk. Hahaha. Cuma krn harganya murah, sy relakan.

Yg cukup mengganggu bg sy, begitu kita datang, banyak pedagang yg langsung menghampiri, menyesatkan kadang, hahaha.misalnya, kl anda sudah bercelana panjang, gpp sebenarnya ga pakai sarung. Tp kl mau utk berfoto, sekalian aja sewa sarung dr mereka, cuma 5rb kok.

Nice, too bad that the fiercely seller that ho around the temple act so annoying with their attitude

Tempatnya bagus dgn pemandangan yg indah, siapkan fisik anda krn jalan menanjak. Yg membuat penilaian berkurang adalah keberadaan ibu2 yg berada di luar area pura, memaksa pengunjung membeli bunga dan sewa sarung, padahal sarung sudah disediakan oleh pengelola ketika membeli tiket masuk.

Maaf masih seperti biasa pedagang dan ojek agak2 maksa dan kita kejar kejaran mungkin perlu dibenahi.

The temples are really beautiful, the culture is amazing and so with the people who pray in this place, they are so gorgeous.
When you decide to visit this temple, make sure you have a good condition of foot, as you have to climb so many stairs to reach the main temple. Remember that you are not allowed to enter the temple area, it's sacred, only allowed for them you want to pray.
If you go here by car, you have to park it at the entrance gate, you have to walk for about 3-5 minutes to get to the temple area.

ATTENTION!
The ANNOYING things about this place is the people around offer so many things which they said you'll gonna need to enter the temple (But for me it feels like they forced me to buy the things).
It did really make me uncomfortable. ️️️

Bring your own stuff if you don't want to (be forced) spend much money here.

Bring: selendang and kain bali which is bought from other place, cause it's cheaper.

If you don't want to pray or don't know how to pray, do not accept the praying equipment, it's cost me IDR 150.000, but because we don't know how to pray, we finally left it to a religious leader (sorry, I don't know how they called people who lead a praying activity)

My husband spend IDR 250.000 for the selendang, kain bali and something which is put on his head (sorry, I don't know what it's called)
While I spend IDR 150.000 for 2 kain bali and 3 selendang (and unfortunately the selendang is actually perforated)

When I almost get in, suddenly two woman approached and slip a bougenvile flower to my ear, I thought it was free, but they want me to pay for it. It wasn't that much actually, it's only IDR 20.000 for 3 flower bud, but the way they do were annoying.

The entrance ticket is cheap, it's about IDR 30.000 / person.

The point is if you have enough money to spend, it's okay to spend your money for them who offer you those things above and many else (picture, photography, tour leader), as it will make them really thankful in this really empty season caused by pandemi. But if you don't, please just ignore or bring your own stuff.

Sorry for this review, but I do really disappointed, as it is a sacred place. I couldn't feel the sacredness because of those people, they are spread all over the place ️️️

Mantap, sayang penjual dan penjaganya agak kurang nyaman, maksa, maksa2.sebaiknya pemandu wisata ditertibkn

Center of Trimurti temple and mother of most temple in Bali.

Om shanti shanti shanti Om

It is a very old, beautiful and spacious temple complex spread over multiple hectares. The road climbs a lot, followed by an extra 10 minutes walking but the 1000m altitude makes the weather and experience fresh and enjoyable. Beware of the street dogs who are quite aggressive. Despite this, currently it is a wonderful time to visit and it is very COVID safe which is very important for this complicated situation in the world.
The lack of visitors can be felt for the various vendors of any kind but the people remain polite, courteous and in good spirit. Be ready to get swarmed by offering sellers.
For the KITAS holders price of the ticket is 30K and for tourists 60K including the mandatory sarong.
The guides have great English and give very thorough explanations of the temple history, religious practice and history as well as ceremonies meaning. And he didn’t ask for exact money to pay just a tip as much as you can give.
Today at the temple they were getting ready for the big ceremony on 27 March. Preparing the offering table, foods and cleaning all around while building ceremonies altar.
Mount Agung, on a clear day, give an extra powerful feeling to the mother of the temple.

Pure terbesar dibali
Pura Besakih Bali terdiri dari 1 pusat Pura yang diberi nama Pura Penataran Agung Besakih dan terdapat 18 Pura pendamping yang berada di sekeliling dari Pura Penataran Agung Besakih. 1 buah Pura Basukian dan 17 pura lainnya.
Sayang pas kesana aku lagi berhalangan jadi gak bisa masuk kedalam

Di parkiran sebelum pintu masuk & loket masuk, ada yg sedikit mengganggu. Sejumlah ibu2 memaksa utk menyewa 60rb/1kain atau membeli 100rb/1kain dan membeli canang 20rb dgn alasan kedua nya diperlukan krn ada prosesi sembahyang. Ternyata kain sdh didapatkan saat kita beli tiket masuk 30rb dan canang diperlukan oleh yg akan ikut sembahyang, bukan utk semua pengunjung. Sayang sekali, praktek2 seperti ini tidak ditertibkan krn sangat mengganggu. Syukur nya, mereka hanya oknum. Untuk guide lokal yg kita temui di loket masuk, mereka adl yg resmi dan sangat ngebantu. Tip utk guide lokal sukarela, tdk ada ketentuan khusus. Makasih pak Nengah udah temanin kita dgn penjelasan nya.

Sering sekali ke pura Besakih. Lebih nyaman sembahyang di hari hari tertentu seperti purnama atau tilem.

Tempat wisata suci yang dicemari oleh para penjaja sewa sarung dan pedagang canang yang sangat memaksa, dengan harga yang sangat mahal.
Diserbu beramai ramai, bikin anak anak jadi takut.
Apa bedanya dengan pemalakan?

Besakih Temple is a pura complex in the village of Besakih on the slopes of Mount Agung in eastern Bali, Indonesia. It is the most important, the largest and holiest temple of Hindu religion in Bali, and one of a series of Balinese temples.

Perched nearly 1000 meters up the side of Gunung Agung, it is an extensive complex of 23 separate but related temples with the largest and most important being Pura Penataran Agung. The temple is built on six levels, terraced up the slope. The entrance is marked by a candi bentar (split gateway), and beyond it the Kori Agung is the gateway to the second courtyard.

The precise origins of the temple are unclear but its importance as a holy site almost certainly dates from prehistoric times. The stone bases of Pura Penataran Agung and several other temples resemble megalithic stepped pyramids, which date back at least 2,000 years.

It was certainly used as a Hindu place of worship from 1284 when the first Javanese conquerors settled in Bali. By the 15th century, Besakih had become a state temple of the powerful Gelgel dynasty.

They will force you to use a 7 level of nirvana and pay money for Gods. Gods don't need a money. Not recommend.

They will force you to use a sarong on your waist and buy a basket of flower to pray even if you're a foreign. They also use they're kids to sell photo so you feel guilty if you don't buy the photo. The pople in here are very aggressive they will insist you to buy they're stuff

To enter the temple you ll need to use a sarong (it's free and given at the entrance). Different price for locals and foreigners (take your KITAS if you have it to get a local price).
I heard there are many taxis and transfers to the place but I personally always get there myself with a scooter.
A tip: bring a raincoat with you as it rains there a lot. I never had a chance to visit the temple in a sunny cloudless time.

Hindu temple located in Karangasem is worth a visit to experience local customs and rituals

You don’t need a guide! You can walk anywhere you want if it’s not aloud you will read it on the wall of the tempels.very impressive! Go early in the morning you can maybe see a ceremony

Pura terbesar di bali
Dan juga pura tertua yang di bangun abad ke 8 masehi
Pura besakih terdiri dari 18 kompleks pura utama dan 23 pura pedarmaan

Semoga setiap jalan menuju pura besakih di tambah fasilitas penerangan agar meminimalisir kecelakaan di jalan dan untuk tempat parkir di besakih agar kebersihannya tetap dijaga dan tidak ada sampah dimana mana, semoga dari pengunjung juga sadar diri agar tidak membuang sampah sembarangan demi kebersihan lingkungan

Actually this temple is great but the people around there force me pay them 100k for sarung+guide and the guide only guidance less than 5 minutes and he left away!

Pura Penataran Agung merupakan induk dari Kahyangan Tiga di desa-desa yaitu Pura Desa. Dari kelengkapan pelinggih-pelinggih yg terdapat di masing-masing pura, disebutkan pula dalam sastra-sastra agama yg ada hubungannya dgn tata cara membangun suatu pura, nampak bahwa Pura Penataran Agung berfungsi sebagai Pura Desa Jagat. Dgn demikian Pura Basukihan, Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Puri adalah pusat dari semua Pura Puseh, Pura Desa, dan Pura Dalem, Sehingga Pura Besakih secara keseluruhan adalah Pura Penyungsung Jagat (Babadbali).

One of the oldest hindu temple located in front of mount agung. Has its own history and rituals. Visitors are not let inside. One can go around temple and view complete Bali if weather is clear.

Pura terbesar di Bali. Jika anda berkunjung kemari, ingatlah untuk menghormati mereka yg sedang bersembahyang, jangan sampai mengganggu.

Pura Besakih adalah sebuah komplek Pura yang terletak di Desa Besakih,  Kecamatan Rendang,  Kabupaten Karangasem,  Bali, Indonesia. Komplek Pura Besakih terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 Pura Pendamping (1 Pura Basukian dan 17 Pura Lainnya). Di Pura Basukian, di areal inilah pertama kalinya tempat diterimanya wahyu Tuhan oleh Hyang Rsi Markendya, cikal bakal Agama Hindu Dharma sekarang di Bali, sebagai pusatnya. Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Di antara semua pura-pura yang termasuk dalam kompleks Pura Besakih,  Pura Penataran Agung adalah pura yang terbesar, terbanyak bangunan-bangunan pelinggihnya, terbanyak jenis upakaranya dan merupakan pusat dan semua pura yang ada di komplek Pura Besakih. Di Pura Penataran Agung terdapat 3 arca atau candi utama simbol stana dari sifat Tuhan Tri Murti, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu,  dan Dewa Siwa yang merupakan perlambang Dewa Pencipta, Dewa Pemelihara dan Dewa Pelebur/Reinkarnasi. Pura Besakih masuk dalam daftar pengusulan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995.

Beautiful big temple but the tour guides there are very greedy. They say it's forbidden to enter the temple without a guide and than they force you to pay a lot of money to get a guide or else you can't enter it. It's really a shame.

Sepertinya ini Pura yang paling besar & luas di Bali. Perginya ke arah Pura dari parkiran mobil akan diantar pakai motor oleh penduduk setempat (motornya berbayar Rp 10.000, - per orang sejalan). Pulangnya ke parkiran mobil bisa dengan jalan kaki, cukup jauh juga jaraknya. Pura nya megah & keren. Nice.

Tempat suci bagi umat Hindu yang dipakai juga untuk tempat wisata. Berada di ketinggian, Pura ini menawarkan pemandangan yang sangat indah, plus bangunan-bangunan bersejarah dengan arsitektur khas Bali. Di dalam pura, pengunjung bisa berwisata, sembari berinteraksi dengan kera-kera yang bebas berkeliaran.

Welcome to the largest and oldest temple in all of Bali, do yourself a favour and visit this amazing piece of prehistoric architecture while immersing in the local Hindu culture which is very inviting and accepting of all peoples from all walks of life.

The place is great, but as other people have said in the reviews: BEWARE OF THE SCAMS.
From the first time you enter into the road to the temple till you are out they are going to try to get all your money. These are the scams we have seen:

- Pay the ticket entrance, 60k per person, supposedly with the guide included. This cannot be avoided because they stop you at the entrance like a mafia, and the guide IS NOT INCLUDED as I will explain later.
-Pay the sarong if you don't have one (buying or renting one). Go with long pants and they cannot force you to.
-Pay the ride to the temple (at 1km) if you don't have motorbike. Bring your own transport or try to go walking.
-Pay an offering for the gods. You can say no politely.
-Some kids (like 4 or 5 in the whole temple) will try to sell you some postcards saying that is for their school. I think this is the worst part as I guess they force them to do it.
-Some woman will try to sell you food, water and souvenirs. The path is made to make you stop in all of them.
-And then, the guide will tell you you have to pay him a "tip", which should be 200k. We said that it was included in the ticket, but he insisted, and then tell him that we didn't have money enought because we had to pay the dinner and the hotel. At this moment there were more tourists near, so the guide lowered the voice trying to not be heard by others. We raised our voices to let them hear us and finally the guide agreed on a "tip" of 50k.

As I have said, the temple is great, but I think that anybody shouldn't go till they stop making these scams. The government should be ashame of the treatment that this monument is receiving.