Indonesian Institute of the Arts, Denpasar

Berkesempatan berkunjung ke sini karena mengikuti Konferensi PROSFISI yang diselenggarakan di ISI Denpasar, sekaligus berkesempatan menonton acara Gladibersih acara Festifal Kesenian Indonesia 2023.

Bagus banget tempatnya, luas, yang pasti astri banget, ngk nyesel milih ini buat tempat utbk

Berkunjung bersama sekolah untuk memperkenalkan Fakultas Seni Rupa & Desain. Diterima dengan baik oleh pihak kampus. Lokasi bersih. Agak tidak ramah bagi yang berusia lanjut atau yang tidak fit karena banyak akses menuju lokasi harus ditempuh dengan naik tangga.

Di Institut ini mempelajari, memperdalam, menggali, mengembangkan, dan mempertahankan kelangsungan tentang seni / estetika, baik secara praktis maupun teoritis, tentang bermacam macam seni, khususnya yang ada di Bali, juga mengenal seni yang ada di Indonesia, dan juga mengenal seni dalam skup dunia. Di Institut ini ada banyak jurusan terkait tentang mempelajari tentang seni (estetika), mengembangkan tentang seni, seperti "Seni Rupa" meliputi: jurusan seni lukis, Seni Patung, Design Grafis. Ada jurusan Seni Tari, Seni Pedalangan, Seni Kerawitan. Terkait dalam era teknologi IT, ada jurusan Design Multi Media dan Perpileman. Areal Isi ini cukup luas, tersusun rapi, bersih, indah dan memadai. Para Dosen kebanyakan sudah kategori berpengalaman, ahli dan Master.

Sebagai salah satu institut seni terbesar yang ada di bali dan tetap menjaga nilai nilai kebudayaan.

Didirikan di lahan yang cukup luas dengan parkir yang lumayan luas juga, namun masih tetap memperhatikan penghijauan

Akses kampus ini tepat disebelah banjar Abian Kapas Kelod di Jl. Nusa Indah. Kampus yg lumyan besar dan luas areanya. Salah satu kampus seni yg ada di Bali. Tak jarang mahasiswanya mengisi/terlibat dalam acara2 besar sperti PKB Bali.

Kelestarian, pengembangan, dan mempertahankan kelangsungan, seni, budaya, keindahan alam dan karakter masyarakat Bali yang positif,
merupakan kewajiban kita bersama sebagai masyarakar Bali.

Salah satu kampus seni yang ada di bali. Terdapat 2 fakultas yaitu Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Fakultas Seni Pertunjukan terdiri dari 5 prodi antara lain Prodi Tari, prodi karawitan, prodi pedalangan, prodi sendratasik, dan prodi musik. Sedangkan Fakultas Seni Rupa dan Desain terdiri dari prodi seni rupa murni, prodi seni kriya, prodi desain interior, prodi desain komunikasi visual, prodi fotografi, prodi desain mode, dan prodi tv film. Di ISI denpasar sering sekali diadakan pertunjukan seni dan biasanya tidak dipungut biaya alias free. Selain itu ada banyak spot foto bagus.

Parkirnya luas sekali. Ilmu nya juga bagus. Klao yang ingin masuk kuliah seni disini pusatnya. Di jamin. Lukusannya berkwalitas

Merupakan salah satu Institut Seni Negeri di Bali yang terletak di jalan Nusa Indah. Akses masuk bisa melewati Art Center (namun sewaktu-waktu bisa ditutup jika ada kegiatan di Art Center) dan satu lagi melalui jalan kecil (cukup untuk satu mobil) di sebelah jembatan di jalan nusa indah (bagian Utara Art Center). Kampus ini tergolong luas untuk sebuah Kampus negeri di Bali dengan lingkungan yang asri dan bagus untuk proses belajar mengajar. Letaknya juga strategis dan mudah dijangkau. Tenaga pengajar yang berkualitas dan juga ditunjang dengan pegawai yang dapat bersinergi membuat suasana belajar nyaman.
Info mengenai Kampus ini dapat di akses di webnya secara langsung.

SEJARAH

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar adalah perguruan tinggi seni yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ISI Denpasar secara fungsional dibina oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ISI Denpasar didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2003 tanggal 26 Mei 2003 yang merupakan integrasi dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dan Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana.

STSI Denpasar sebelumnya bernama Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar, didirikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali pada tanggal 28 Januari 1967 dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 2/Pem/5/I/a/1967, atas prakarsa Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibya). Pendirian ASTI Denpasar dilandasi Pola Dasar Kebijaksanaan Pembinaan Kebudayaan Daerah Bali yang memperhatikan sifat-sifat pertahanan, penggalian, pembinaan dan pengembangan kebudayaan daerah Bali. Makin intensifnya interaksi antara kebudayaan dan teknologi, serta bertambah banyaknya seniman yang meninggal dunia, menyebabkan beberapa bentuk kesenian tradisional Bali dikhawatirkan akan punah, sehingga perlu diadakan pendidikan kesenian bagi generasi muda sebagai pewaris dan penyelamat kebudayaan bangsa.

Sesudah dua tahun berdiri, ASTI Denpasar menerima status penegerian dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat Keputusan Nomor 066/1969 tanggal 7 Agustus 1969 dan ASTI Denpasar dinyatakan sebagai jurusan dari ASTI Yogyakarta yang pengelolaannya ditangani oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Selama 8 (delapan) tahun melaksanakan pendidikan dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan dan adanya perubahan struktur organisasi dalam tubuh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka sejak tahun 1976 pengelolaan ASTI Denpasar ditangani oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, serta pembinaan diarahkan kepada pembentukan Institut Seni Indonesia (ISI) bersama dengan Akademi-akademi kesenian lainnya di Indonesia.

Dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0445/0/1988, ASTI Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar. Pendirian STSI Denpasar dikukuhkan dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1992.

Sejak 1 Oktober 1965 PSSRD merupakan Jurusan Seni Rupa Fakultas Teknik Unud berdasarkan Keputusan Menteri PTIP RI Nomor 240/Sek/PU/1965 tanggal 20 Oktober 1965. Berdasarkan Keputusan Rektor Unud Nomor 483/SK/ PT. 17/R. VIII/1983 tanggal 10 Mei 1983, PSSRD Unud dibentuk menjadi program studi antar fakultas, diperkuat dengan Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Nomor 5/DIKTI/Kep/1984 dalam fungsinya melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.

Dengan pertimbangan konsentrasi pendidikan tinggi seni untuk mempertahankan budaya, atas dukungan Ditjen Dikti Depdiknas, Pemda Bali dan masyarakat Bali maka mulai dipersiapkan mengintegrasikan dua lembaga kesenian STSI Denpasar dengan PSSRD Unud menjadi satu perguruan tinggi seni, sejak tahun 1993 dilanjutkan tahun 1999. Pada tanggal 28 Juli 2003 Menteri Pendidikan Nasional (Prof. Drs. Abdul Malik Fadjar, M. Sc) meresmikan pendirian ISI Denpasar, ditandai dengan penandatanganan prasasti bertempat di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar.