Initially, the service lady informed us that the museum was destroyed. The damage was caused by outages during the COVID19 shutdown. Collapsed houses, ruined:// In general, DO NOT EAT THERE, you will be disappointed. The ticket costs IDR 175,000 per person.
Taman Nusa merupakan taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan tentang seni dan budaya dari berbagai suku di Indonesia dalam suasana alam pulau Bali. Di dalam kawasan ini kita merasa seperti berkeliling Indonesia. Terdapat kurang lebih 60 rumah adat tradisional suku Indonesia yang sebagian diantaranya sudah berumur ratusan tahun. Terdapat juga area kerajinan tradisional. Keberadaan Taman Nusa ini sangat baik ditengah modernisasi kehidupan saat ini, karena sebagai sarana pelestarian seni dan budaya bangsa Indonesia.
(CURRENTLY IN RENOVATION) Been to this place once and this place is a great way to understand Indonesian culture, especially for foreigners. If you want to come with big groups, please call in advance so the management can prepare the whole experience during this renovation process.
Sungguh luar biasa bs wisata edukasi ke Taman Nusa ini. Baru masuk ksni sdh berasa keliling menjelajahi satu pulau ke pulau lainnya di indonesia, krna semua rumah adat ada dsni. Lokasinya sedikit di dlm tp tempat ini sangat luas jd kalian bs puasss berkeliling dsni. Dsni kmrin aku cb ikut melukis di atas kain batik benar2 pengalaman luar biasa bs datang ksni.
Kondisi saat saya datang sedang tidak terawat karena sempat tutup saat pandemi covid. Tapi sebelum kami memutuskan untuk masuk, petugas telah menjelaskan tentang kondisi beberapa bangunan yang rusak.
Kondisi memang sedang dalam kondisi tidak bagus, tetapi kami mendapat insight baru tentang bagaimana semua akan kembali ke alam, seperti wisata setelah peradaban manusia sudah tidak ada di bumi lagi.menurut kami tetap menarik.
Semoga bisa segera di renovasi karena tempat ini bagus untuk wisata edukasi.
Museum terbuka, Replika komplit yg menyediakan kebudayaan Indonesia dari timur ke barat. Tapi menurut saya, harganya cukup mahal untuk lokal. Beberapa rumah ad yg sudah rusak (mungkin dalam proses perbaikan), dan beberapa rumah adat sepi tanpa ada kegiatan menenun, musik atau seperti rumah lainnya (mungkin ini juga karena susahnya mencari pengrajin). Tapi untuk sekali datang saya puas. Jika harga lebih murah mungkin saya berkeinginan untuk datang lagi dan lagi dan mungkin memberi masukan sebagai pengunjung.salam nusantara
Miniature Indonesia.to me it's a journey of civilization in Indonesia.it displays early stage of first human settlers n visitors can explore all typical n traditional houses representing all provinces n local cultures in Indonesia.there some real houses brought n assembled n errcted there from where they used to sit. Tongkonan from Toraja, Rumah Gadang of Minang West Sumatera, Rumah Joglo Kudus from Central Java.there ase also some on the spot performances such as traditional dances (bali), musical instruments (kolintang, angklung etc), batik painting, waving cloth or handycrafts, etc.n you can find the statue the most famous figure in Indonesian history, Patih Gajah Mada, as well as the duo founding fathers, Soekarno n Hatta.
Tempat wisata yang sangat cocok dikunjungi bersama keluarga, disini menyediakan sarana edukasi bagi trutama anak2, dan terdapat rumah adat dari berbagai daerah (seluruh provinsi di Indonesia), yang bisa kita kunjungi satu persatu dan masuki. Disini juga terdapat beberapa pertujukan khas daerah di seluruh Indonesia, seperti tarian, seni musik, serta permainan2 tradisional dari masing2 daerah. Tempatnya sejuk dan bersih, serta memiliki daya tarik yang membuat kita ingin mengunjungi tempat ini berkali2
Taman Nusa merupakan taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dalam suasana alam pulau Bali. Misi Taman Nusa adalah untuk menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian, rekreasi dan didaktika bagi para pengunjung baik lokal maupun mancanegara untuk lebih memahami budaya Indonesia dengan cara yang menarik dan interaktif.
Di kawasan seluas 15 hektar, pengunjung berkesempatan untuk menjelajah dan menikmati panorama perjalanan waktu Bangsa Indonesia, dimulai dari masa prasejarah, jaman perunggu, masa kerajaan hingga kampung budaya Indonesia. Perjalanan berlanjut ke masa awal Indonesia, era kemerdekaan, masa kini dan akhirnya sampai di harapan Indonesia masa depan.
Tempatnya cukup bagus. Buat edukasi juga bagus, mengenalkan indonesia dalam versi mini.cuma sayang banyak bangunan yang sudah mulai rusak dan sepertinya kurang terawat.
It was the first time my fiance and I went to Taman Nusa. Good value for what we got. There were different traditional houses from different provinces of Indonesia and a few of them offer traditional experiences we could try without additional fees. For example, in 'Sumatra', we could take picture in traditional Minahasa outfit. In 'Yogyakarta' we got to make basic 'Batik' pattern on a handkerchief that we could take home. Unfortunately, we were excited to do face painting in 'Papua' but it wasn't available at that time. Great experience overall. I would recommend Taman Nusa to anyone visiting Bali who's looking for laid back experience and learning more about Indonesia.
Tempat yang menarik, sangat bagus dikunjungi bersama pasangan ataupun keluarga. Kita bisa mengenal sedikit kebudayaan dari berbagai daerah dan suku di Indonesia
Taman Nusa merupakan taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dalam suasana alam pulau Bali. Misi Taman Nusa adalah untuk menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian, rekreasi dan didaktika bagi para pengunjung baik lokal maupun mancanegara untuk lebih memahami budaya Indonesia dengan cara yang menarik dan interaktif.
Pemandangan alam pegunungan Gianyar di Bali berpadu dengan arsitektur Indonesia, membentuk alam surgawi yang mengagumkan. Proyek ini adalah saksi bahwa lingkungan alam bisa dipertahankan. Kompleks Taman Nusa berdiri di tebing, menyusuri Sungai Melangit, dengan pemandangan pegunungan subur yang sarat dengan tumbuhan alam. Arsitek senior yang memahami alur perkembangan arsitektur Indonesia merancang Taman Nusa ini sedemikian rupa sehingga bangunan menyatu dengan alam.
Arsitektur Indonesia tidak bisa dibatasi dengan satu bentuk. Setiap pulau dan daerah memiliki identitas khas dari satu masa ke masa lain. Adat vernakular kuno ditandai fondasi tiang, lantai meninggi, bubungan atap yang memanjang, dan bidang sopi-sopi yang memiring keluar. Warisan masa Hindu dan Buddha ditandai candi, bangunan batu yang dibuat di atas ruang bawah tanah dengan atap menyerupa piramida yang penuh ragam berhias.
Arsitektur Islam yang ideologis menafsirkan kembali adat bangunan pendahulu untuk memenuhi kebutuhan Islam, ditandai lambang-lambang Islami. Orang Belanda memadukan unsur arsitektur nusantara dengan arsitektur Belanda sehingga tercipta arsitektur kolonial yang dikenal sebagai Gaya Hindia. Dengan demikian Taman Nusa menunjukkan arah perkembangan tradisi arsitektur budaya yang mencapai puncaknya melalui ungkapan arsitektural.
Di kawasan seluas 15 hektar, pengunjung berkesempatan untuk menjelajah dan menikmati panorama perjalanan waktu Bangsa Indonesia, dimulai dari masa prasejarah dengan alamnya yang tua dan primitif, kemudian melintasi masa perunggu, menuju ke masa kerajaan dengan salah satu mahakaryanya yang berbentuk Candi Borobudur. Setiap pengunjung berkesempatan untuk mengenal kembali keanekaragaman budaya dari beragam kelompok etnis di Indonesia di dalam kawasan kampung budaya, dimana pengunjung dapat merasakan suasana kehidupan kampung yang sederhana dan menyaksikan berbagai ketrampilan serta pertunjukan seni tradisional.
Meninggalkan kampung budaya dan melintasi daerah pecinan, pengunjung masuk ke masa Indonesia awal. Disini sekali lagi pengunjung merasakan suasana era kerajaan, dimana terdapat Candi Trowulan dan figur Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Dengan melalui Gapura Sumpah Pemuda, pengunjung masuk ke masa Indonesia merdeka, yang terdapat figur Proklamator Bapak Soekarno dan Bung Hatta, dengan latar belakang teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan memasuki kawasan Indonesia masa kini, pengunjung dapat merasakan denyut pembangunan sosial ekonomi bangsa Indonesia saat ini melalui diorama miniatur kereta api dalam suasana kota dan alam Indonesia. Tibalah pengunjung di kawasan masa depan Indonesia, dimana terdapat perpustakaan dan dua museum yang menampilkan berbagai warisan budaya Indonesia seperti: wayang, batik, tenunan, dan sulaman.
Tempat wisata n edukasi yg sangat" menarik, kita dapat jumpai banyak macam" type rumah adat di nusantara ini serta jg macam tarian ato kesenian serta kerajinan yg dihasilkan dari daerah masing".
Objek wisata yang menarik. Cocok untuk semua usia. Belajar tentang sejarah indonesia dari jaman batu sampai kemerdekaan Banyak rumah adat Beberapa rumah adat kondisinya agak rapuh dan kurang terawat Ada petugas pemandu Di beberapa rumah ada petugas yang menampilkan pertunjukan seperti menari, bermain musik, membatik, dll Banyak spot foto yang bagus Jalannya lumayan jauh dari pintu masuk kembali ke pintu keluar Ada paket orang tua dan anak dengan makan siang sekitar 140k (domestik) harga bisa saja sudah berubah
This place is very large area of attractive touristm spot. The first you will see the betawi traditional welcome dance. You can find many various culture of Indonesia. Most of them is traditional house of indonesian culture. Like papua traditional house, sulawesi, kalimantan, java, sumatera and others. Most of traditional house is original. More than 100 years old. Taken from their original tribes. Not only traditional house, they have more unique attraction. You can meet with papua people with traditional clothes of papua at papua traditional house. And you can paint your face with papua's traditional painting. At minangkabu traditional house you can find girl wearing minang traditional clothes. They will perform minang traditional dance, tari piring. Also you can find kolintang perform, angklung perform, batak traditional song, some traditional dance, some people with traditional clothes at each traditional area. At jogja area you can find making of batik. You can learn how to make batik too at there. Also you can see history of Indonesia from the stone age to modern age. You can find history of independence of indonesia. At the end of journey you will see many traditional things. Like wayang, fabrics, painting and many more. Unfortunately, this place not comfortable for people with wheelchair, for old people. Because you must walk to see all area. Also they have not worthed cafe. It seem lacks of maintenance. But this place still a very nice and unique tourist spot in bali.
Tempat yg bagus utk edukasi.terdpt byk toilet yg bersih sepanjang jalan.tapi sayang jarang terdpt jalur utk stoler/kursi roda.repor klo bawa bayi/orang tua