PT Rekayasa Industri

Alhamdulillah. Pernah mampir ke ATM nya ada di dalam PT Rekayasa Industri, security nya ramah banget, tempatnya strategis dan bersih, terima kasih.
Barokallohu fii kum

PT. Rekayasa industri adalah perushaan EPC bumn Scala nasional utk pembangunan pupuk diindonesia dan pembangunan kilang minyak khususnya diindonesia.setiap proeyek memiliki 10.000 karyawan.besar sekali.

The right EPC contractor in Indonesia for plant buildings: refinery, petrochemical, electric power, gas treatment, storage. & pipelines.

Permisi.
Apa ada lowongan pekerjaan jadi cleaning service atau ob?
Lokasi deket rumah saya.
Udah lama ga kerja.
Terima kasih.

Strong Indonesian EPC, especially civil construction and refinery plant. We can call as Rekind

Kantor yang baru beberapa hari doank saya kesana, padahal gabungnya udh mau 6taun. (anak site bgt yak)

PT. Rekayasa Industri (sering disebut dengan REKIND) adalah perusahaan asal Indonesia yang bergerak dalam bidang konstruksi, teknik dan pengadaan barang untuk melayani pabrik-pabrik industri skala besar. Anak perusahan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Tempat yang cukup nyaman untuk bekerja

Pintu masuk utama berada di jalan kalibata timur I.sementara kantor ini juga bisa di masuki lewat pintu belakang dari jalan kaibata timur IV E.setelah SDN kalibata 04.masuk wilayah Pancoran

Perusahaan Konstruksi Minyak Gas Petrochemical Power Plant milik Negara. Monggo didukung dan didoakan.

This is an EPC Company, lot of big national project done and doing by Rekayasa Industri, I am gratefull to being one of team in Mega Project doing by Rekayasa Industri. I hope all doing well.
They have big mosque for praying.

Salah satu EPC tertua di Indonesia, spesialis pempuatan plan untuk pabrik pupuk raksasa. Bisnis utama perusahaan ini adalah melayani industri kimia dan petrokimia didalam dan diluar negeri.

The expertises in EPCC projects are the best but being a BUMN has a downfalls to its best. Used to be a supplier for top managements among all Indonesia's BUMN, since the recent policy, it's top management are limited option given from minority Shareholders failed to maintain its continous growth, and doubtfully ever achieved.