TANPOPO Jakarta - Gandaria

Udah lama makan di sini. Tp setelah 1 tahun lebih ga makan di sini, akhirnya saya dateng lagi beberapa hari yang lalu. Ternyata tempatnya kayak di upgrade. Tetep tendaan, tp more elevated. Musik dan nuansanya enak. Menu makanan juga bertambah banyak. Tapi sayang menurut saya kualitas makanan agak berkurang.

Untuk harga makanan semi pinggir jalan dan bukan kayak resto yang punya tempat indoor dengan meja, kursi, dan alat makan yang proper, menurut saya sekarang Tanpopo tergolong agak mahal. Berasa kayak makan di mall.

Kualitas sayurnya bisa dilihat ya di foto, agak menyedihkan lenje gitu krn saya liat langsung di depan mata, sayurnya udah dipisah2in dan udah mateng2 gitu, terus tiap ada pesenan teppanyaki baru, dia tinggal masak ulang si sayur (kayak ngangetin doang sih) di atas kompor teppanyaki. Padahal saya berharap makan yang fresh baru dimasak. Apalagi harganya udh lumayan naik. Kan berasa sayurnya udah ga fresh walaupun dipanasin lg di atas kompor.

Menurut saya kalau berani kasih harga mahal, kualitas makanan ditingkatkan juga. Don’t get me started on the white rice
Nasi putihnya juga ada bagian yang kayak agak kering keras. Kayak semacam nasi putih udah dari jam berapa udah agak dingin tapi dimasukkin lg ke rice cooker. That’s how I felt tapi gatau ya realitanya.

Kalau teppanyakinya saya pesan Rib Eye Beef Steak Shoyu Butter. Kalau dari segi rasa oke aja, tp emang yang bikin enak itu saus2 tambahannya yang ga ada hubungannya sama shoyu butter. Dagingnya juga empuk banget saya suka. Harganya 270rb, jadi lumayan mahal dengan saus shoyu butter yang tergolong mediocre dan ga ada spesial2nya.

Tapi heran aja kenapa dinamain shoyu butter yg membuat kesannya itu saus spesial yang membuat hidangannya wow, padahal ngga. Jadi bedanya shoyu butter pada Rib Eye ini dengan teppanyaki2 mereka lainnya adalah si rib eye ini dapet extra si shoyu butter itu. Hidangan teppanyakinya dibuat dengan cara yang sama awalnya (basednya si shoyu butter), tapi kalau si rib eye finishingnya ditambahin lagi si shoyu butter, menu teppanyaki lain hanya di base-nya saja, finishingnya ngga. Saya ngomong gini krn saya duduk di depan org yg masak yah, jadi lihat langsung prosesnya.

Untuk sate, saya pesan momo shio. Rasanya ya oke aja, ga gimana2. Please Tanpopo, upgrade kualitas makanannya. Terakhir makan yang sebelum ini memang sudah lama sekali sih, tapi saya ga inget kualitas makanannya seperti sekarang. Semoga ditingkatkan.

Makanan enak, ambience oke. Tapi serrving time lama banget. Pesan chicken katsu aja bisa sampai 90 menit baru diantar

Bagus. Tertib, karena antrian pake waiting list. Saran sy, kalo bisa mejanya dibanyakin lagi, Krn customer makin hari makin banyak.

Good food (not the greatest) however price shall be improved. The smoke sometimes is not friendly for the eyes. But it is quite a place to eat quite good Japanese street food.

This place always busy in meal time! Start open after office hour until midnight on week days & until 01: 00 AM on week end. Japanese food restaurant a la Street food style will be nice place to enjoy with families, friends or colleagues in different athmosphere

Surprisingly cozy for a storefront made up shop experience. Food is very much worth it's price, and it's also surprisingly good quality. The drinks menu is bad though, and overpriced, so just order ocha for a free refill.

The teppan menu is not amazing so I think it will be better if you order the yakiniku menu that you can grill on your own.

Its like being in the middle of street food in Japan. The ambience is nice! Food is only ok.pls improve and change the menus list, its not in a good looking.

WAINI!

Makan yakiniku street food ala ala di Jepang.

Gue belom pernah ke Jepang sih (amin aja dulu yaa wkwk)

Tapi ini enak banget asli. Murah.

Mau all you can eat? Bisa, asal kuat bayarnya hahahha.

Di sini enaknya ga dibatesin waktu makannya, cuma modal kenyang sama sadar diri aja sih untuk gantian sama yang lain. Hehehe.

Dan di sini sedia ITOEN bagi penikmatnyaaaa. Duh the best laaah pokokeeee.

For me, this is recommended, though located on street but the taste is good. At the beginning I only saw, why this place always crowded, until I tried, and now I know why this always crowded even many people are OK to queue.

Asik. Enak. Tapi beneran ga tahan sama abu arangnya.

Kalau cuma mau nongki² doang, okelah. Tp kl niat makan, mending cari Resto Japan milenial aje.

Ga suka. Daging yg di tusuk kaya sate, dagingnya keras terus ninggalin rasa lemak di langit2 mulut, ocha nya kaya air putih biasa ga berasa ocha sama sekali, squid dimasak terlalu lama jd pas dimakan udah alooottt bgt. #norecomended

Tempat makan yg lumayan cocok untuk santai.
Harga makanannya menurut saya pribadi sedikit lebih mahal dibanding tempat makan sejenisnya. Tapi rasanya OK kok.

Makanan pinggir jalan dengan rasa seperti restoran.dan suasana yang seperti makan di jalan kecil di jepang.disini bisa memilih untuk memasak daging sendiri di meja, atau di layani di bar.

The only downside is that they put night-club beat music while I was eating. I wanna fill my stomach, not banging my head: (

I found a little heaven! This restaurant near from Halte transjakarta pasar kebayoran lama, exactly in the road side of Jl. Iskandar Muda. Tanpopo serves Japanese food like Yakiniku, Teppan, Hama Yaki and Suki Shabu. Tanpopo has opened 2 outlets in Gandaria & Pluit.

Short ribs yakiniku 35k
Original soup 30k
Chicken basil yakiniku 35k
Beef maki hama yaki 20k

Open 18pm-2am

After the event my friend and I tried Japanese food, we ordered yakiniku etc, the taste was good and cheap, enough to fill the stomach at night, strategic location

Food was just okay, slices of beef were VERY thin. Expensive for what you get. Also, if you order anything while you're waiting for a table to open up, they will treat you like a criminal and assume you will run away without paying. They want you to pay first for whatever food you order while waiting.

The combination of so so food, prices that are not equivalent to the food you get, and them treating you like a criminal is enough to put me off from coming back.

TRUSH ME.sangat sangat tidak bisa dipercaya ini tempat SANGAT TIDAK REKOMENDASI. Dari mulai harga hingga setiap menu yg dihidangkan sangat2 TIDAK WORTH IT. Saya tidak habis pikir org yg akan kembali lagi makan disana dan memberi testimoni yang bagus di kolom ulasan tempat makan ini.

Tmpt makan yg tenang, nyaman, bersih dan ramah pelayanannya dengan berbagai menu makanan jepang sehat dn lezat

Salah satu japanese street food. Enak harus banget di cobain. Dan sekarang udah ada cabang juga di jakarta utara selain di kebayoran sini. Yang harus banget di cobain sop originalnya dan yakitori chiken basil nya, juara abis ino. Pokoknya ini recomended

Tempatnya tidak terlalu fancy, tapi rasanya otentik jepang, menu nya ada banyak dari sate2an, daging2 bakar, sop, eskrim mochi
Tempatnya tidak terlalu besar, mungkin 1 meja pas untuk 2 orang, karna ada tempat untuk panggang daging di tengah meja ala2 kintan, bumbu saus daging nya gak kalah enak sama hanamasa

Very dissapointed.the price is crazy for street food consodering how small is the portion. Really could get better food with better price at better place. Deffinitely not coming back there.

Konsep restoran Jepang dengan tempat di pinggir jalan. Rasa cukup keras dan tidak bersahabat bagi lidah orang Indonesia, tapi menurut saya itu kelebihannya yang membuat resto ini beda dari yang lain. Harga lumayan mahal.

Lokasinya berada di pinggir jalan dekat Gandaria City. Potongan dagingnya besar dan bumbu masakkannya juga berasa. Suasana Jepang sangat terasa di tempat makan ini. Tukang masaknya mengenakan atribut khas Jepang

Recommended to try! There are ramen and various beef that will staisfy you. Located across the Gandarja City, the place is small and usually crowded. The service is good, that price is rather cheap (for me), and the food is delicious.

Pasti waiting list kalo mau makan disini, tapi bersabar aja. Worth the wait kok!
Bisa dibilang unique streetfood sih ini, u can actually feel like eating in Japan actual streetfood with the ambience and food.
Pilihan dagingnya beragam sampai wagyu pun ada. So, no wonder harga di sini tergolong pricey ya utk ukuran streetfood. To be honest, aku makan berdua abis 200rb belom kenyang, jadi siapin extra budget kalo mau makan puas di sini. Aku recommend yang bisa bakar bakar sendiri itu, lebih dapet feelnya. Tapi harus bersabar waiting list yaa.

Quite a hip place to be, actually already saw this place from way back 2011-ish, but from the Transjakarta on my way back, that's why haven't tried it. At last we went here and the place is kinda nice. Fortunately it wasn't raining. They have several types of menu: grilled by the staff, grilled by yourself, and shabu2. We chose to grill by ourselves, and the result is.teary eyes, smoke-smelled shirts. The shabu2 is done by the staff btw. The taste is good! We enjoyed it so much, apart from the teary eyes lol. Will definitely be back in the future.o yeah, they open from late afternoon till night only.

Saya coba yakiniku dan hamayaki nya. Yakinikunya ya oke sih musti ga spesial. Dagingnya dalam keadaan yang baik. Garlic rice nya oke cuma kemahalan deh untuk seporsi kecil itu dan ga ada isinya lagi (ngarepnya ada potongan daging). Jamur eringi nya oke cuma lagi-lagi agak mini ya ukurannya. Chicken basilnya yang agak pas harganya.
Overall ya sebenarnya meski mengusung konsep warung atau street food, harga yang ditawarkan tidak terlalu streetfood hehe, atau mungkin karena saya makan sendirian jadi berasa mahal? Tidak tahu juga sih.saran saya sebaiknya datang beramai-ramai jadi bisa pesan lebih banyak variasi