Tapi sayang, udah bayar tiket masuk tapi ga sebanding dengan fasilitas di dalam. Jalanan rusak parah, masih mending kalo cuma off-road tanah semua.ini jalan dibeton cuma 500m an, sisanya bongkahan batu gede2 semua. Pulang2 ban mobil bocel semua. Sangat tidak disarankan membawa city car atau sedan karena bbrp spot bisa gesrek, jadi mending bawa yg GC nya lumayan tinggi.
Udah gitu fasilitas toilet berbayar, tapi juga ga bersih (bahkan menyeramkan sih). Di tengah jalan di dalem juga ada kayak orang bediri di tengah ngalangin ntah ngemis/apa.
I have been here twice, and I'll never forget it. This place is absolutely unforgettable, with its incredibly calming and relaxing rainforest. It is an astounding sight to behold. The sheer beauty and magnificence of the rainforest are beyond description, leaving an indelible mark on anyone lucky enough to experience it. The lush green canopy, the gentle sound of rainfall, and the astonishing biodiversity create an atmosphere that is both soothing and awe-inspiring. It's a truly remarkable place, where every step reveals new wonders and delights.
Tempatnya lumayan bagus, tapi viewnya kurang bagus kalau menurut saya, tapi kalau untuk sekedar menghilangkan penat dari hiruk pikuk ibu kota ya cukup saya rekomendasikan, karna tempat murah, warung ada, kamar mandi bersih, tempat camp bersih, dan dekat dari jakarta. (terutama rumah saya hehe)
dan satu lagi, tempatnya kurang dingin hehe saya tidur sampai gak pake sleepingbag karna gerah.apa mungkin karna tempatnya tidak terlalu ke atas (puncak) atau.karna saya sudah sering mendaki gunung jadi dinginnya kurang terasa? Tapi itu bukan jadi masalah besar, saya cuma mau kalian jangan terlalu banyak bawa jaket karna tidak terlalu dinging
Tidak dikasih tiket kalau kesini seharusnya pemerintah kabupaten harus kontrol untuk penjaga tiketnya dan harus resmi kalau bisa kebiasaan kebanyakan alasan dipintain tiketnya!
Tempatnya bener-bener bagus, HTM murah, dan tempat wisatanya banyak, terutama curug. Jadi kalau berkunjung ksini mending sekalian nyobain bermacam" curugnya. Tracknya lumayan naik naik.bisa di lewati kendaraan roda 2 maupun roda 4. Tetap berhati-hati saja di jalan
Saya heran apa yg membedakan Taman Nasional Gede Pangrango dengan Taman Nasional lain khususnya yg berada di luar Jawa Barat. Kenapa biaya masuk pendakiannya sangat mahal dan dibatasi waktunya, untuk pembatasan waktu mungkin masih bisa dipakai sebagai cara untuk mengatur jumlah wisatawan atau pendaki yg naik keatas agar tidak terlalu penuh. Tapi itu juga nampaknya tidak efisien. Biayanya? Makin mahal sekarang ini. Padahal kalo mau di ungkit persoalan pelayanan, semisal ada yg sakit dan butuh evakuasi dari ranger di resort. Mereka baru mau jemput kalo kita sudah di pos panyangcangan. Kalo berada di atas itu mereka tidak mau menjemput. Harusnya itu kan sudah menjadi tugas mereka, apalagi pendaki bayar mahal untuk masuk kesitu.
Seneng banget main ke sini. Ga bosenĀ², karna buanyakk bngt curugnya. Tinggal milih mau main ke curug mana. Kalau dari jakarta lewat tol bisa keluar di sentul city, ke arah ipb, dramaga terus ke arah gunung bunder. Waktu pertama kali ke sini aku main di ranggon hill. Wktu itu blm banyak spot nya, sekarang udh banyak dan bagusĀ² bngt spot fotonya. Dan salah satu tempat favoritku di taman nasional gunubg salak ini yaitu balong endah. Kalian yang suka renang di curug, kayanya harus deh main ke sini.
Biaya masuk gapura 35000 buat 1 motor 2 orang All tipe sepertinya. Masuk jalan lumayan setengah (1/2) KM mulus, lebihnya ancur semua. Tujuan curug seribu malah jadi ke lembah tepus. Biaya masuk 10ribu/orang 1 tiket 1 wahana.parkir 5000, Motor ga ada yg kuat di medannya. Masuk lembah tepus nafas terakhir motor cuma kuat setengahnya aja kaga. Karna jalan menaik dan turun curam, jalan semua batu ga ada aspal sedikitpun. Coba tolong diperhatikan lintasnya terlebih dahulu. Ohh iya. Untuk diam istirahat dinginin motor di pinggiran pohon pinusnya juga di pintai 1 orang 5000.
Cuaca gk nentu kalo kesini, banyak pungli disini dipintu gerbang pertama bayar terus klo mau kecurug bayar lagi sama bayar parkir juga tanpa terkecuali ada yg kenal klo orang situ hehe, tapi recommended Banget kesini karena banyak curugnya, seperti curug seribu, curug cigamea, curug pangeran dll, dan ada jg tempat recomended lainnya seperti ranggon Hill, bukit halimun, kopi tugoh dll.
Coba kalo di keloala bagus.mantep neh.saya 1 mobil ber 5 orang bayar 90 ribu.trus ga dpt tiket.jadi menurut saya.ga jelas buat bea masuk nya.cm saran saya aja.biar lebih baik lagi
Tempatnya sejuk cocok juga untuk wisata keluarga, makannya juga murah curugnya juga banyak tapi sayang stlah bayar masuk gerbang, di area wisatanya juga hrus bayar lagi, sama pungli parkirnya mahal, jadi hati" buat yg mau wisata kesini.
Curug nya banyak bgt, bagus-bagus. Bisa di pake berenang semua. Tapi sayang nya pungli nya sama bayar tempat nya banyak bgt. Bayar mulu setiap masuk. Ga bgt masalah pembayaran nya. Abis besar duit. Yg punya bukan pribumi. Jadi duit nya hanya buat yg kaya semakin kaya
Akses jalan yg perlu diperhatikan, pungutan silahkan aja tp disisi lain harus balance, keindahan dijalur masuk diberi pohon bunga apapun yg penting ada bunganya, spy terkesan lebih asri & sejuk, skrg ini yg terkesan hanya pungutan diutamakan sementara disisi lainnya diabaikan.
Tempatnya asik seru, cuma akses jalannya rusak, jadi kurang lengkap bahagianya hahaha, Saya kesana berdua membawa 1 sepeda motor, dan total masuk 37.500 Biasanya hanya 25.000 Pihak pengelola tn gunung halimun salak memberikan karcis, berikut rinciannya saya jelaskan. Karcis asuransi.rp 2.000 x 2 = rp 4.000 Karcis masuk rp 7.500 x 2 = rp 15.000 Karcis jasa info rp 5.500 x 2 = rp 11.000 Karcis masuk mtr = rp 7.500 Total = Rp 37.500
Masih perlu banyak evaluasi untuk pengelolaan tempat ini, sayang sekali jika potensi wisata yg luar biasa dikawasan ini, tidak dibarengi dengan pengelolaan yg baik, HTM yg kerap berubah ubah untuk masuk kawasan, belum lagi akses jalan banyak yg rusak parah, pengunjung juga harus keluar uang untuk tiket masuk & parkir setiap mau mengunjungi curug2 disini, harusnya HTM itu dibuat sistem tiket terusan, agar pengunjung bisa puas berwisata ketempat ini
Gunung yang indah namun banyak kisah mistis, termasuk saya yang tersesat di pelosok gunung ini. Dan saya merasa di ikutin bahkan seperti ada sesuatu di atas kepala saya.awalnya saya tidak terlalu percaya dengan mitos-mitos tersebut namun benar saya mengalaminya.saya masuk ke pelosok hutan punggungan gunung salak bersama ade saya dan rekan saya, masuk bukan jalan resmi setelah menyusuri hutan skitar 1 jam, saya dan rekan saya biasa saja tapi setelah pulangnya saya terus menyusuri sungai karna memang ingin mengambil gambar-gambar bagus, beberapa menit kemudian seketika jalan yang saya susuri seperti hayalan, kami seperti di ikuti oleh mahluk gaib, suasana semakin mencekam karena ade dan rekan saya panik.kami seperti di dunia berbeda, setelah banyak igstifar alhamdulillah kami bisa keluar dengan selamat. Ini kisah nyata dengan gunung salak.
Parah sih pas masuk ksini banyak banget objek wisata (otomatis berbayar ya) Masuk kesini udah 37500 Dan kalau mau masuk ke curug atau bukit atau taman atau apapun kena tiket lg 15000/tempat
Pas masuk ga dikasih tiket sama sekali padahal katanya bayar mahal itu asuransi tp gada tiketnya Jalan juga jelek banget padahal kan kita bayar mahal
Cukup mahal untuk masuk kawasan hutan saja mesti membayar Rp 37.500 untuk dua orang dan satu motor (desember 2018), terlebih pengunjung dikenakan karcis biaya jasa informasi (guide) yang sebenarnya tidak wajib dan tidak ada layanannya nya juga. Jadi kami harus membayar sesuatu yang tidak kami dapatkan?
Dan biaya segitu belum termasuk biaya masuk curug dan parkir kendaraan. Dan untuk masuk leuwi balong endah harus melewati kawasan curug kondang/pangeran yang berarti harus bayar 2x lagi!
Pernah juga saya masuk ke curug ciparay, dan ditarif biaya masuk untuk 2 orang dan parkir 1 motor sebesar 35K diluar biaya masuk gerbang kawasan!