07 September 2022 11:34
Parkir luas, lokasi bukan area kemacetan, mesjid nyaman, wisata kuliner sederhana tersedia disekitar lokasi.
08 April 2022 13:55
Numpang sholat maghrib, masjidnya bersih. Seperti umumnya masjid NU, sehabis maghrib ada kegiatan belajar mengaji untuk anak2, yang sayangnya juga bertempat di dalam masjid. Sehingga sedikit mengurangi kekhusyukan yang sholat diluar waktu sholat utama.
06 April 2022 7:16
Kantor PWNU jabar termasuk megah & lengkap dgn bbrp ruang organisasi sayapnya. Fasilitas ibadah berupa masjid & tempat wudhu juga cukup nyaman
24 Maret 2020 7:14
Alhamdulillah, pernah kesini waktu ada Habib Umar. Cuma masjidnya kecikurang besar. Padahala ini sekolah berbasis agama.
18 Februari 2020 9:17
Alhamdulillah.walau sekedar lewat. Mudah-mudahan lain kali bisa mampir, melaksanakan shalat di masjidnya, syukur-syukur bisa bersilaturahim dengan jajaran pengurusnya.
15 Oktober 2019 14:17
Sangat suka ke tempat ini, terutama ke Masjidnya di hari Jumat. Kalo solat jumat disini akan terasa nyaman, tempatnya luas, karpetnya empuk, juga suka ada yang membagikan makanan gratis
12 Agustus 2019 22:26
Tempan yg bagus buat pencerahan rohani islami terutama bagi kawula muda yg sedang mencari jati diri
12 Mei 2019 1:32
Dulu waktu saya sekolah SD dan SMP disinilah tempatnya sd-sma Ma'arif, sekarang sudah jadi Gedung Dakwah yang megah.ada masjid juga.
18 Maret 2019 23:45
Putri pertama almarhum Abdurrahman Wahid, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengatakan, suara Nahdlatul Ulama (NU) diperebutkan di Pemilu 2019 mendatang.
Menurut Alissa, situasi inilah yang harus dicermati oleh struktur Pengurus Besar NU saat ini agar organisasi NU tidak menjadi mesin politik oleh kontestan Pemilu.
"Di sinilah kedewasaan pengurus besar NU akan kita lihat. Dalam kontestasi politik, ya jangan lagi menyeret-nyeret NU. Kalau mau, ke orangnya saja, bukan organisasi NU yang kemudian dikorbankan sebagai mesin atau kendaraan politik, " ujar Alissa.
Alissa tidak mempersoalkan apabila Rais Aam PBNU Kiai Haji Ma'ruf Amin menjadi salah satu kontestan Pilpres. Hal iItu adalah hak politik Ma'ruf Amin. Alissa sangat menghormatinya.
Namun, status itu tak lantas mengasosiasikan bahwa NU dipastikan mendukung Ma'ruf Amin yang berpasangan dengan petahana Joko Widodo.
Struktur PBNU tetap harus membatasi agar NU secara organisatoris tidak masuk ke ranah politik praktis.
"Bagi saya pribadi, tidak masalah lagi dengan Kiai Ma'ruf Amin menjadi cawapres. Beliau jadi cawapres sebagai individu. Tapi kemudian batasnya sampai di mana? Ada AD/ART PBNU yang harus diikuti. Setelah itu, dalam kontestasi politik, ya jangan lagi nyeret-nyeret NU-nya, " ujar Alissa.
Alissa berharap struktur Pengurus Besar NU menyadari hal ini dan melakukan pembenahan internal.
Ia berharap NU kembali ke asalnya sebagai organisasi masyarakat Islam yang fokus pada isu peningkatan spiritualitas, sosial dan kesejahteraan masyarakat.
"NU diperjuangkan Gus Dur tahun 1994. Gus Dur dengan kiai-kiai saat itu bersusah payah untuk mendekonstruksi fase perjalanan NU yang dekat, dari bagian gerakan politik praktis, untuk kembali ke kitohnya sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, " ujar Alissa.
"Kalau sekarang diseret- seret lagi untuk kepentingan elektoral, ini warisan Gus Dur, warisan para kiai yang dipertaruhkan. Apa harga yang dibayar oleh NU? " lanjut dia.

Tulis Ulasan



Peringkat keseluruhan: