Villa Malabar ini dulunya tempat tinggal Tuan Boscca (Karel Albert Rudolf Bosscha) pendiri perkebunan teh Malabar, di sini udaranya dingin dan jauh dari kebisingan, karena design bangunannya yg unik, bagus juga untuk foto prewedding.
Review Rumah Kayu: (+) Harga OK. Harga extra bed OK. Dapat sarapan gratis utk 4 pax. Dapat teh & gula di hari 1. Disediakan handuk & alat mandi. Pelayanan ramah. Komplek penginapan luas, hijau, bersih, dingin.view kebun teh hijau luas membentang & asri sekali. Ada ayunan & jungkat jungkit utk anak2 bermain. Udara bebas polusi kendaraan.
(-) villa berdebu, baik lantai, meja, lemari, dipan kasur. TV tidak berfungsi dgn baik. Water heater kurang berfungsi sehingga tidak semua penghuni villa kebagian air hangat. Bathup tidak ada tutupnya sehingga tdk bisa digunakan. Banyak lalat. Tidak tersedia kompor & alat masak. Halaman villa ada sampah lumayan banyak, bahkan ada sampah nyangkut di antena parabola. Selimut & bantal bau, sepertinya kurang pewangi saat pencucian.
Kiranya lebih baik ke depannya agar customer makin jatuh hati:) Terima kasih.
Tempatnya bagus, lingkungannya masih asri, sejuk, sejuk, dan sepi, cocok untuk healing. Fasilitasnya juga lumayan, ada water heaternya juga jadi gausah takut kedinginan karena air.
Relatif murah harganya cuma ada beberapa perabotan yg kurang terawat Tidak ada restoran atau warung sekitar penginapan, harus berjalan dulu sekitar 1 kilo Klo malem² bener² dingin bgt, better bawa selimut tambahan & baju hangat lagi
Positif: sangat dekat dengan kebun teh. Negatif: kamar mandi bocor dan kotor, kamar sangat tua harusnya sudah renov total, bantal berbau, air shower tanpa tekanan.
Lokawisata dengan hamparan perkebunan teh milik PTPN VIII, udara sejuk, tenang, dan banyak objek wisata yang bisa dikunjungi seperti Rumah Bosscha, Makam Bosscha, Wayang Windu, dll
Semuanya terjaga dan terawat dengan baik, halamannya yang bersih, rapih, dan asri. Villa bungalownya juga bagus dengan halaman yg luas sekali. 1 bungalow untuk 4 org ada juga hotelnya kisaran 400rb/malam sudah breakfast. Nuansanya classic, tapi terawat dan rapih. Kamarnya ada water heater juga. Hanya saja untuk area bermain anak, terlihat tidak terawat.
Rumah tempat tinggal the boscha pada zaman dahulu serta penemu pembuatan teh celup dan pembuat teropong bintang dilembang, tersedia hotel dengan view panoramic gunung, perkebunan teh serta alam yang begitu indah
Tempat wisata yang bagus untuk masuk ke rumah Abah bosscha pengunjung dikenakan tarif sekitar 5k lah, bisa dijadiin spot foto juga, disini juga dijadiin penginapan yang view-nya kearah gunung Nini. Btw kalo selain rumah Abah bosscha pengunjung juga bisa pergi ke makam bosscha lumayan biar nambah pengetahuan sejarah.
Type penginapan bervariasi jd bs memilih tergantung kebutuhan dan dgn harga yg bs dikatakan relatif murah utk di daerah wisata Namun yg disayangkan adalah tidak ada area kuliner sehingga kalo mau pesan makanan melalui catering atau keluar dr area villa sekitar 2km kd saran aja klo mau nginep hrs bekal makanan yg banyak Utk yg bawa keluarga mungkin perlu dipikirkan utk area permainan anak yg kurang terawat dan tidak banyak variasi'a Tempat ini cocok utk yg honeymoon krn lokasi relatif sepi Suhu di sini bs sekitar 18° C klo lg musim hujan Sedangkan pd saat musim kemarau biasa'a akan lbh dingin lg pd malam hari'a
Kebun teh malabar sangat asri dan asli, landscape nya bagus, pemandangan nya fantastis, cocok buat menghabiskan waktu bersama keluarga.hanya saja lokasi jauh dari kota bandung, jalanan nya berkelok dan di sekitar kebun masih banyak jalanan yg agak rusak.selain kebun teh ini tidak ada banyak objek wisata lain yg bisa dikunjungi di sekitar Pangalengan
Tempat asik untuk mencari udara yang segar, cocok untuk orang orang Jakarta yang mau liburan. Ada rumah pak Bosscha yang sangat bersejarah, lapangan buat kegiatan outbound, villa yang asri, makanan yang enak dan warga yang ramah. Sekitar 2-3 jam dari Bandung sudah sampai disini, Pangalengan, Jawa barat.
Malabar tea village utk refresing dan yg lgi strees di kota sanga nyaman dan sebagai tempat istirahat sambil menghirup udara alam pegunung yg dikelilingi perkebunan tea bisa utk yg berbulan madu panoroma yg asri dan indah
Malabar tea village atau lebih dikenal dengan rumah bosscha adalah rumah bagi juragan terkenal dari Belanda yang sangat dicintai oleh masyarakat sekitar Bandung khususnya daerah Pangalengan. Kasta tinggi tidak memengaruhi jiwa sosial seorang bosscha untuk memberikan keadilan upah bagi pekerjanya. Masuk area ini akan dikenakan tarif Rp 5000 saja.
Kawasan ini merupakan kawasan edukasi namun juga terdapat penginapan-penginapan yang dibangun. Keluarga beliau (bosscha) masih sering datang lho ke sini. Yap! Orang-orang Belanda!
Nah untuk penginapan biayanya Rp 325.000/malem untuk weekday sedangkan Rp 475.000/malem untuk weekend. Untuk gathering sangat bisa dilakukan disini karena ada villa-villa yg telah di sediakan.
We booked for 2 nights.already paid.but unfortunately we had to cancel it since some people the wooden Villa wasn't really convenient to sleep in. We found a cockroach in the bathroom. And we didn't know that we couldn't order dinner since the Villa doesn't have kitchen.and we didn't order the food before coming.
Tempat yang bagus untuk berlibur dan kabur sejenak dari hiruk pikuk perkotaan. Pemandangan kebun teh yang hijau, udara yang segar dan suasana yang tenang dan sejuk benar-benar bisa membuat hati dan jiwa segar kembali setelah lelah dengan kerjaan dan tekanan di perkotaan. Hanya saja untuk fasilitas umum dan rumah makan disini sangat terbatas, jadi bagi anda yang agak picky soal makanan, anda harus keluar agak jauh dari tempat ini untuk bisa mendapatkan makanan yang anda mau. Tempat ini cocok untuk anda yang suka wisata alam bersama keluarga. Di malam hari anda bisa mendengar suara jangkrik dan udaranya sangat dingin.