Kitaa akan lebih mengetahui sebelum ada nya telepon seluler bahwa alat komunikasi kita surat menyurAt dan POS Indonesia lah yg sejak awal membantu kita semua.
Kebetulan saat ini museumnya sedang dlm tahap perbaikan, Bagus siii untuk edukasi anak², cuma yg di sayangkn itu pemandunya kurang pro aktif, bnyk diamnya mungkin krna msh anak² kali ya.di sini pihak museum sepenuhnya menyerahkan pd SPG dlm memandu acara.harusnya ada staf yg mendampingi juga, jd tdk bnyk miskomnya
Tempat belajar sejarah mengenai sistem pertukaran informasi melalui surat. Banyak koleksi sejarah mulai dari prangko, mesin tik, seragam petugas pos, sampai diorama pengiriman melalui pos menggunakan sepeda ontel
Selain koleksi di dalam museum, bangunan nya pun termasuk bangunan bersejarah. Tempatnya berdampingan dengan gedung sate dan bisa dikunjungi secara mandiri (mahasiswa/umum) juga grup, masuk ke museum pos gratis tidak dipungut biaya sepeserpun
Sayang sekali tempatnya agak terpencil, walaupun letaknya masih satu area dengan gedung sate. Sebaiknya di relokasi ke tempat yang mudah terlihat oleh masyarakat luas
Banyak koleksi-koleksi bersejarah, mulai dari perangko, alat-alat pos, dan gedungnya sendiri unik. Tempat bersih, sejuk, terawat. Sempatkanlah kesini untuk menghargai sejarah
Alhamdulillah pengalaman anak2 tentang suatu bangunan yg bernama museum. Kali ini anak2 punya tambahan wawasan tentang apa itu kantor pos dengan segala isi nya, di mulai dari yg nama nya perangko, bis surat, sepeda, alat stempel hingga kendaraan yg d pergunakan di jaman dahulu untuk menyampaikan yg nama nya surat, kartu ucapan hingga paket berupa barang. Semoga teman2 semua bisa mengunjungi museum2 yg saat ini hampir kurang peminat nya. Yuk jelajahi museum untuk kita lebih mendapat banyak pengetahuan dari sejarah beserta peninggalan benda yg masih bisa kita lihat
Fotonya ga sesuai sih, tapi beneran pernah ke sini. Dan sepi pengunjung, jadi bisa menikmati isi museumnya dg khidmat. Lengkap banget informasi yg didisplay.
Musium pos yg lokasinya msh berada dlm kompleks gedung sate ini, penuh dgn benda2 pos mulai dr jaman Belanda lengkap dgn alat transportasinya. Byk patung2 seukuran manusia seolah menceritakan tukang pos yg sedang mengantarkan surat. Koleksi perangkonya lengkap bngt.
Museum pos berisi koleksi korespondensi dari jaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Tempatnya agak kecil disamping kantor pos, namun bangunanya luas di underground. Bagus sekali untuk edukasi anak-anak. Tiket gratis hanya mengisi buku tamu. Karena letaknya di underground, jadi terasa agak spooky dan lembab gitu.
Tempat untuk belajar sejarah perposan di Indonesia, dan baru tahu ada museum ini justru setelah gak tinggal di Bandung, saat mengikuti Pendidikan Dasar Pos bagi PNS Depparpostel tahun 1995
Seru dan ga bayar sama sekali petugasnya juga ramah ramah dan untuk mas mas yg fotoin aku dan temen aku ini.tengkyu so much.aku kesana weekday dan sepi tapi aku suka
Salah satu museum dinKota Bandung, berdekatan dengan Museum Gedung Sate, karena masih dalam satu kawasan.masuk nya Gratis, cukup dengan mengisi buku tamu. Didalam tersedia Toilet. Terdapat 3 koleksi museum, sejarah, golden letter atau surat emas, raja raja dahulu tulis surat menggunakan tinta emas. Parkiran tersedia luas. Terdapat banyak sekali koleksi perangko dan benda benda pos lainya. Ada diorama juga didalamnya. Hanya saja yg disayangkan, didalam cahayanya terlalu redup. Dan beberapa koleksi kurang terawat dengan baik. Mungkin redupnya lampu ada korelasinya dengan barang barang koleksi, mungkin untuk menjaga kelembaban dll. Karena kebanyakan koleksinya terdiri dari kertas. Disini menyediakan guide untuk rombongan. Biasanya dari guide memberikan bingkisan kepada siapa yg berhasil menjawab pertanyaan kuis.
Beautiful, low-ceiling exhibition room, but complete informations and interesting dioramas. Shame it looks a little bit unmaintained, some items are broken and dusty
Ini adalah bangunan bersejarah di kota bandung, Struktur Bangunan, Desain, Interior dan Eksterior masih sangat original. Pemandangan yang ditawarkan juga sangat sejuk, dan nilai" budaya yang bisa diberikan sangat banyak. Pegawai disana juga sangat ramah. Jika kalian mengunjungi bandung saya sarankan ini tempat yang sangat cocok jika ingin mempelajarin nilai sejarah
Di museum pos terdapat perlengkapan pos jaman dulu, yang bisa membawa kita ke jaman dimana surat menyurat menjadi sesuatu yang amat teramat di butuhkan, besir, susananya juga nyaman, kemudian yang paling penting kita tidak perlu membayar tiket untuk masuk ke dalamnya.
Salah satu dari banyak museum di kota Bandung yang memiliki nilai sejarah yang tinggi, terutama tentang sejarah pos di indonesia bahkan dunia. Tempatnya juga sangat strategis, berada di samping gedung sate dan tempat pariwisata lainya di kota Bandung. Jadi kurang rasanya jika berkeliling kota Bandung kalau tak mengunjungi museum ini.
Tidak begitu banyak pengalaman yang didapat dalam mengunjungi museum pos. Mungkin dengan diberikan permainan edukatif, pengunjung dapat bernostalgia dalam merasakan sensasi bersurat menggunakan kantor pos.
Bangunan masih mempertahankan keasliannya. Koleksinya cukup lengkap, perangko dari zaman ke zaman, mengingatkan kita yang dulunya hobi filateli. Koleksi amplop, timbangan, kendaraan untuk pengntaran.
Halo sahabat travellers kali ini saya akan mengulas tentang museum pos Indonesia museum ini berada di kota Bandung tepatnya berada di sebelah Gedung Sate kota Bandung, akses untuk ke tempat ini sangat mudah karena tempat ini berada di tepi jalan raya untuk tempatnya di sini sangat bersih sangat nyaman sangat menyenangkan dan juga memiliki sejarah yang tinggi di mana di tempat ini pada masa lalu terdapat sejarah yang bisa dikatakan sangat mulia di mana ada pekerja yang berjumlah 7 orang demi mempertahankan gedung ini mereka mempertahankan nyawanya sampai-sampai sampai sekarang hanya ditemukan 3 jenazah saja dan yang 4 sampai sekarang masih belum diketemukan untuk menghormati kemuliaan mereka dibangunlah sebuah prasasti di tempat ini dan hari di mana kejadian itu terjadi selalu diperingati sampai sekarang dengan dibunyikannya sirine yang berada di Gedung Sate.
Sangat mengesankan berkunjung ke musium pos ini jadi tahu tentang pengantaran pos jaman dulu yang pakai sepeda, terus ada koleksi perangko Indonesia dan dari beberapa negara, terdapat pula mesin ketik jaman dahulu, adapun cap dan stempel dengan berbagai bentuk
Museum ini sepertinya merupakan museum terlengkap yang menyimpan benda-benda dan peralatan pos yang pernah dipergunakan selama beberapa dekade. Sayangnya, pada saat berkunjung kesini kami tidak mendapatkan pemandu yang bisa menjelaskan detail tempat ini. Dan ternyata ada namanya gadget Win Audio tour guide yang juga belum sempat kami coba #batulocalguides #letsguide
Cukup menyenangkan berkunjung ke museum ini, tempat tidak terlalu luas sehingga diperkirakan dapat selesai dalam waktu 30 menit. Sayangnya tempatnya sepi padahal masuk gratis hanya mengisi buku tamu, didalam ruangan bersih tertata, informasi yang diberikan menarik dan sejuk.
This place has a lot of stamp collections that are arranged well. Some area are so dusty (lack maintenance) and some stamp collections can not be pulled off from the wall. The first time went to museum, i have a good vibe; this museum was very unique than others in Bandung
Tempatnya sangat nyaman dan bersih. Cocok untuk dikunjungi untuk mengetahui sejarah pos di Indonesia. Lokasinya sangat strategis. Bangunan ini dibangun dengan arsitektur zaman dahulu. Banyak sekali barang-barang di zaman dahulu yang sengaja dipamerkan di museum ini. Museum ini buka pada hari dan jam-jam tertentu. Area parkirnya sangat luas. #letsguide
Museum ini terletak disebelah taman lansia. Memamerkan beragam benda benda pos seperti timbangan dari jaman penjajahan, sepeda yg biasa dipakai pengantar surat/pak pos, ribuan koleksi perangko dari seluruh dunia. Untuk kebersihan toilet sangat buruk karena sangat bau.
Museum Pos dibuka pada tahun 1931 dengan nama Museum Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Ketika pertama didirikan, sebagian besar koleksinya berupa perangko dari dalam dan luar negeri. Setelah keadaannya yang kurang terawat selama Perang Dunia ke-II, dari tanggal 18 Desember 1980, koleksinya diusahakan untuk dilengkapi lagi dengan melakukan inventarisasi dan mengumpulkan benda-beda sejarah yang harus dijadikan koleksi museum. Museum ini memiliki koleksi benda-benda dan peralatan yang ada hubungannya dengan proses sejarah pos dari masa ke masa, selama lima masa pemerintahan yaitu dari masa Kompeni dan Bataafsche Republiek (1707-1803), masa pemerintahan Daendels (1808-1811), masa pemerintahan Inggris (1811-1816), masa pemerintahan Hindia Belanda (1866-1942), masa Jepang (1942-1945) dan masa Kemerdekaan. [
Model bangunan masih mempertahankan bangunan lama. Bagi yang pernah atau masih mempunyai hobi mengkoleksi perangko, ataupun korespondensi. Di sini sangat lengkap perangko dari berbagai tahun. Bahkan sampai amplop keluaran pos indonesia zaman dulu pun ada. Kendaraan petugas pos, seragam petugas pos, mesin timbang.
Datang kesini tak afdol klo gak sekalian berkunjung ke Museum yang berada di sisi kiri kantor Pos Besar di Bandung ini. Di sini disajikan berbagai barang dan benda pos yang sudah tidak digunakan saat ini (zaman lampau), yang masih digunakan, diorama, patung tokoh² pelopor kirim mengirim surat, sejarah diciptanya benda pos, cara dan metode pengiriman, filateli perangko berbagai negara dan tahunnya, dan pengetahuan lain sekitar sejarah jasa pengiriman. Semua benda peninggalan jni tersimpan rapi di museum ini. Kita patut bangga memiliki gedung dan museum ini. Di sini kita bisa belajar dan mengajak keluarga terutama anak² kita mengenal sejarah jasa pengìriman. Yuk belajar lagi.disini saja.
Baru pertama kali jalan-jalan ke museum pos. Lokasinya dekat dari wisma bhina marga yang saya tempati, tinggal berjalan kaki sekitar 10 menit. Keseluruhan bangunan kalau dilihat dari luar sangat luas tapi untuk tour museum pos tempatnya tidak terlalu luas namun barang bersejarah yang ada sangat banyak. Semuanya adalah barang-barang kantor pos yang digunakan di jaman dahulu.
Pertama kali saya kesini mungkin jam 10, tidak ada yang jaga jadi langsung isi buku tamu. Museum gratis tanpa harus membayar. Lokasi berada bersebelahan dengan kantor pos. Koleksi sangat lengkap. Perangko dari seluruh negara ada. Perangko indonesia dari jaman penjajahan juga ada. Pengaturan koleksi perangko sangat rapi dan terawat. Terdapat alat timbang jaman dulu dan juga terdapat artikel, manekin, dan gambar-gambar ysng menujukkan sejarah pos di dunia. Perangko pertama yang di cetak, bapak perangko dunia, dan juga ada sejarah pos di Indonesia yang awalnya masih sangat sederhana hingga menggunakan kotak pos kunig dan oren
Pilihan yang baik untuk ajak keluarga jalan2 di Bandung. Jadi ga ke FO terus.tanpa biaya masuk. Alias gratis. Banyak sampel perangko tua. Cocok untuk menambah pengetahuan anak jaman now yang ga pernah kirim surat lagi.
Bagus untuk menambah wawasan, sayangnya sebagian besar pengunjung hanya anak2 sekolah, seharusnya orang dewasa juga datang berkunjung agar mengetahui sebagian sejarah negeri ini.
Museum pos ialah salah satu museum bersejarah indonesia akan surat menyurat pada zaman dahulu, disini kita bisa belajar banyak untuk selesaikan tugas sekolah kampus dll masuk gratis cuman tulis buku tamu saja, lokasi bersejajar dengan gedung sate dll
Yang pasti masuk ke Museum Pos itu gratis. Lokasinya gak jauh dari Gedung Sate. Pertama masuk, kesannya agak lembab, mungkin karena kurang pencahayaan dan ventilasi udara. Tapi, di dalemnya banyak banget info. Mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana dulunya bangsa kita saling bertukar kabar melalui surat. Proses dari surat-surat tersebut sampai hingga ke tujuannya ternyata gak mudah. Dan kita juga bisa lihat berbagai macam gambar pada koleksi prangko dari zaman dulu.
Saya harap pengelola museum bisa membuat museum pos lebih memberikan nuansa baru dan menghilangkan kesan "seram" saat pengunjung ke museum ini. Semoga kedepannya lebih baik lagi
Museum sejarah pos di indonesia.berisi benda benda pos, seragam, diorama, serta contoh contoh perangko baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sayangnya tidak terlalu besar.
Museum ini cukup bagus karena menyimpan sejarah dunia pos di Indonesia sejak masih menggunakan alat2 manual di jaman belanda. Tapi sayang museumnya cenderung membosankan dan pengunjungnya sangat sepi meskipun berkunjung di hari libur. Harus diimprove agar sesuai dengan selera jaman.