Sudah 2 kali kesini tetep cantik pemandangan nya Emang si perjuangan banget menuju kesana krn jalan nya yg terlalu aduhai untuk dilewati tp terbayar sudah dengan pemandangan nya yg cantik Oia parkiran luas sekali
Pilihan santai dan jalan sore menikmati pemandangan bersama keluarga. Udaranya masih sejuk, dengan pandangam alam yang luar biasa, masih ada kabut juga dipagi dan siang hari. Santai di gazebo sambil duduk dekat danau, sesuatu banget untuk kami orang Jakarta. Hahaha
There is a lake and boats, and there are tents for rent in the forest. Entry with tanks is 30,000 and there is no balloon. I was coming because the balloon is in the pictures, but it turns out there is not, as it was closed a while ago. In addition to entering the lake, a ticket is charged for 50,000. If someone comes with a family, it is better to have a car with him or take a car. It is a type of Abu Arba tank, very expensive at 60,000, and the road is really tiring, stony, broken, and very long.
Tiket masuknya 25ribuu yang bisa dituker minuman lemon tea Dari loket masuk menuju telaga saat lumayan kira² 2km, jalannya berbatu² naik motor lumayan gujlukan jalannya Tapi terbayarkan dengan pemandangan dan view yang didapat
Kapok kesana karna nga dapat view nya Kapok kesana karna jalan bebatuannya Misalkan jalannya di haluskan dikit pake pasir atau tanah kuning yg berkerikil gitu mending yah, nga extrim bnget
Saran aja kalokesini nga usah bawa motor matic, sayang motornya tapi kalo mobil nga tau Lumayan sihhh, nga tau knpan air di telaga keruh, pdahal nga abis ujan juga, malah kemarau panjang inii Misalkan airnya jernih pasti cantik bnget, View disini kebun teh, pengunungan, seger bnget sih, tapi ya sayang aja sma jalannya knpa di bikin/dibiarin bebatuan kek gitu, pdahal jlannya naik turun terus sampai telaga nya. Tiket masuk pertama 25k 1 orng, motor parkir 5k, tiket nya dri parkiran bisa di tukarnya es teh di cafe Deket parkiran. Bukan di tukarkan di dalam ya, masuk ke telaga nya byr lagi 10k 1 orngnya
Plus: - Pemandangannya cantik apalagi di kebun tehnya. - Udaranya sejuk. - Ada tempat glamping klo mau menginap. - Ada shuttle car untuk yg tidak bw kendaraan atau kendaraan yg kurang memadai karena rute jalanannya berbatu2, berkelok2 dan naik turun, cuma nunggunya agak lama. - Tiket masuk 25rb/org masuk ke area telaga saat dpt bonus welcome drink teh yg rasanya biasa aja - Tiket shuttle car 25rb/org. - Masuk ke dlm telaga saat bayar lg 10rb/org - Kalau mau naik perahu bayar 100rb. - Lahannya luas banget bs selfie2 sambil menikmati pemandangan alam, dari mulai telaga sampai kebun teh.
Minus: - Semuanya tunai, jd hrs siap2 uang kalau ke sini, ga bs pake debit atau qris. - Jalan ke area telaga saat sejauh 2km dgn medan yg berbatu2, berkelok2, naik turun, hati2 buat kendaraan yg ceper. - Banyak anjing liar sangat mengganggu. - Air danaunya keruh, sayang banget pdhl klo jernih bakal cantik banget. - Cafenya kurang estetik, makanannya rasanya standar dan kurang bervariasi. - Ada jembatan hrs bayar lg klo mau naik di telaga saat sekitar 5rb/org.
Ga ada yg spesial, bayar 55rb buat disiksa doang sama jalanan berbatunya (tiket masuk per orang 25rb+parkir motor 5rb) untuk ke wilayah telaga saat bayar tiket lagi 10rb per orang. Di dalam telaga mau foto di spot foto harus bayar lagi haha
Nice view. Paling enak kesini pagi pagi ya dibawah jam 9. Lokasinya barengan sama telaga warna samping Melrimba garden. Tiket masuk tea plantationnya pas weekend 25rb per orang free welcome drink, motor 5rb. Masuk telaga Saat bayar lagi ya 10rb per orang. So far gue suka sih.
Tempat nya bagus, tapi sayang akses jalan nya sangat buruk hanya bebatuan besar saja, butuh effort besar bagi pengguna mobil atau motor non off road. Periksa kondisi kendaraan terlebih dahulu sebelum ke sini terutama kendaraan beroda 2
Ada 2 jalan masuk. 1. Lewat pinggir warung Tiket masuk sekitar 15k per orang 2. Lewat warung yang ada tulisan Talaga warna tiket masuk 25k per orang Akses bebatuan. Tidak disarankan menggunakan motor matic kecil dikhawatirkan merusak shockbreaker dan ban
First, kalian harus tau untuk kesini jalannya bukan aspal tapi batu jadi, harus siap kendaraan klean yg mau kesini.
Tapi ga nyesel dah kalo kesini mah, walaupun jalannha masih batu juga, pemandangan disini aduhai banget, adem banget, banyak gajebo juga buat duduk2, ada jogging track jga, pokoknya bagus banget dahhh
Waktu kesana 6bulan lalu masih ada pengerukan sedimen Lumpur tapi sekarang gak tahu udh selesai atau belum, akses jalan kesana masih batu batu, hati hati untuk yg ingin kesana membawa sepeda motor, telaga saat juga masih 1 daerah dengan telaga warna
Perjalanan dr jakarta kesini butuh perjuangan bgt wkwk. Naik motor dan jalanan dr pintu masuk ke telaga saat nya luar biasa ekstrim nya, harus penuh tenaga yg bawa motor biar ga oleng. Pas udh sampe k tempat nya, emg sih ga ada apa apa, warung pun cmn dua. Tapi entah kenapa nyaman bgt, suasana nya sejuk banget.
Wisata alam yang satu ini sangat menarik, karena bisa menggunakan kendaraan motor/mobil sampai ke telaga ini, panorama dana dan pepohonan, jika tema2 berkunjung pagi hari akan ada kabut di atas danau nya.
Tanggal 1 september belum bisa di kunjungi masih dalam tahap proyek perbaikan, midah-mudahan nantinya bisa lebih indah dan lebih baik lagi. Satu lagi harapan saya mudah- mudahan jalan atau jalur utama menuju lokasi bisa diperbaiki lebih baik lagi, kondisi sekarang adalah tanjakan dan turunan jalanan berbatu
Perjalanan menuju ke telaga harus melewati jalan bebatuan, hingga biarpun jaraknya tidak terlalu jauh perlu waktu minimal 20menit sejak pos jaga tiket masuk di tepi jalan raya puncak. Pemandangan sepanjang jalan menuju lokasi bisa menyegarkan mata dengan udara sejuk dan belum banyak yg berkunjung kesini sehingga masih cukup tenang suasananya
Cocok udah tempat beristirahat, sejuk dan sepi. Soal spot foto ada telaga yg dikelilingin kebun teh yg siap ikut serta masuk dipostingan sosmed kalian. Soal akses emang kurang bagus, jalan masih batu2, yah tapi klo akses bagus pasti bukan lagi jadi tempat yg sejuk dan sepi, ehe
There are not many things to do in this area. The lake doesn't have lots of water, perhaps that's why the call it Telaga Saat (Dry lake in Sundanese language). The lake surrounding by tea plantation that make the area more interesting. You need to drive or walk along rocky road about 3 kilometers from the main street. Extra careful required.
Enak buat ngadem, bawa pacar atau keluarga! Cuman tiket masuknya lumayan skrg, dulu dri 10rb skrg 25/org. Dan keadaan kendaraan harus prima, karna jalan menuju kesini lumayan, masih batu-batu. Bikin sakit badan.
Jujur aja masuk nya lumayan mahaal tiket berdua 46rb klo gak salah soal ny tiket ny jatuh.karena tempat nya begitu aja cuma kebun teh sama telaga, dan parkir pun harus bayar lagi didalam sekitar 5rb yg awal ny bilang seiklasnya.arah k telaga lumayan jauh dengan jalanan yg buruk.disarankan jgn musim hujan karena track nya bahaya.itu aja pengalaman saya semoga kalian bisa pilih wisata lain nya.jangan lupa di like ulasannya yaa gaiss
Spot foto baru, belum banyak yang tau juga. Untuk pemandangan lumayan bagus, mengingatkan situ gunung sukabumi. Oh iya ini adalah titik 0 kilometer ciliwung. Untuk fasilitas disini sangat sangat kurang, contoh saja rakit yang sudah tidak baik, dan itu hanya ada 2/3 rakit dan belum tentu bagus, serta penjaga/pun penyewa tidak ada. Terdapat gazebo yang sangat sangat tidak terurus banyak dedaunan serta tanah. Fasilitas penunjang lainnya pun belum ada.
Saya berpikir telaga saat ini hanya sebagai wisata anak bawang/pun opsi ke 2 setelah dari telaga warna yang jarak nya kurang lebih 1km dengan kondisi jalan yang super² menantang (bebatuan) berbeda dengan jalan ke arah telaga warna. Opsi bisa menggunakan mobil mini bus khusus dari pengelola (harga di luar tiket masuk)
Harga masuk perorang 25,000rb + 1000rb asuransi Total /orang 26,000rb Sudah termasuk telaga warna dan telaga saat.
Saran untuk telaga saat 1. Fasilitas sepertu toilet di adakan dan air bersih 2. Tempat sampah 3. Kebersihan area wisata 4. Fasilitas aktifitas seperti rakit/sampan/bebek goes ataupun fasilitas aktifas lainnya. 5. Membuka warung yang yang memang selalu buka di area wisata
Berhubung pendapat saya mengenai telaga saat, seperti wisata anak bawang, dan fasilitas dari telaga warna pun masih belum memadai bagi saya 26.000 terlalu mahal. Walaupun saya tahu telaga warna adalah kawasan cagar alam hutan gunung megamendung. Semoga dinas dinas terkait bisa membenahi/memperbaiki/mengadakan/ fasilitas penunjang lainnya karena animo masyarakat untuk berkunjung ke kawasan tsb sangatlah banyak, sekaligus mengangkat perekonomian warga setempat.
Informasi tambahan Cek di chanel Youtube (Radar Rider Jalan2) Mengenai 2 tempat wisata tersebut.