Ditawarkan tiga pilihan jenis nasi, nasi putih, nasi merah, dan nasi liwet.
Kemudian kita dipersilahkan ambil mandiri lauk yang ingin disantap, tersedia ayam, ikan, daging, namun yang the best menurut saya tahu mereka.
Ayam bakar cenderung rasanya seperti bumbu saus tomat cabe kemasan, kurang cocok dilidah saya.
Tersedia beberapa jenis sambal dan sayur lalapan yang free flow, namun anda bisa memesan sayur dadakan tumis, seperti tumis toge yang saya pesan. Rasanya enak, toge nya masih memeiliki tekstur kriuk, porsinya bisa untuk 2-4 orang.
Hanya Ampera cabang ini sapaan pada kompak, the best untuk pelayanan nya dari mulai kasir dan pelayanan ramahh murah senyumm pokonya bintang yang berbicara
Rasa enak, nasi pulen, teh tawar free refil, lalapan dan sambal ambil sendiri. Banyak pilihan lauk, ada juga sayur tumis dadakan. Sayang tadi daging empalnya agak keras
Pertama kali saya makan disini kesan pertama nya luar biasa mantap good job untuk semua nya dari mulai kebersihan, pelayanan dan enak enak untuk makanan nya, terutama sapaan nya yang hangat dan kompak dan staff yang pake baju hitam abu murah senyum ramah dilayani dengan baik poko nya puass banget fiks ini kesini lagi dehh tempat favorite untuk makan saya,
Siapa yang tak kenal dengan rumah makan masakan khas Sunda ini. RM Ampera. Rumah Makan yang awalnya adalah sebuah warung nasi di bilangan Kebun Kalapa Bandung ini kini menjelma menjadi sebuah waralaba yang memiliki ratusan cabang di Jabar, Jakarta, sampai Jateng. Untuk membangun jaringan rumah makan sebesar itu Tatang berjibaku dalam suka dan duka.
Awalnya, Tatang dan istri, Hj. St. E. Rochaety (alm) merintis usaha warung nasi Ampera yang sangat sederhana bahkan terkesan kumuh di Terminal Kebon Kalapa, Bandung. Pelanggannya kebanyakan para sopir angkot.
Tapi ada kelebihan warung nasi Ampera saat itu, pelayanannya sangat cepat. Setiap sopir tak harus lama-lama menunggu masakan atau hidangan. Dengan menerapkan model “geksor” yaitu segera menyajikan makanan begitu tamu duduk. Itu membuat para pelanggan dapat menikmati suasana warung nasi Ampera yang lebih akrab. Dan, harga yang ditawarkan sangat murah dibandingkan warung makan yang ada saat itu.
“Orang mau makan nggak mau nunggu lama. Model layanan cepat itu sudah kami terapkan sejak dulu, ” kata Tatang, beberapa waktu lalu.
Sekitar 10 tahun Tatang membuka usaha warung nasi di Terminal Kebon Kalapa. Berbarengan dengan semakin ramainya terminal Kebon Kelapa, pelanggan warung nasi Ampera bertambah banyak. Selain para sopir, pelanggan warung nasi ini juga berasal dari berbagai kalangan.