Gempolkrep Sugar Mill
1 ulasan Suko Sewu, Gempolkrep, Gedeg, East Java +62 321 362111 sarankan editPabrik Gula Gempolkrep
Pabrik Gula Gempolkrep
09 Oktober 2022 17:21
Pabrik Gula Gempolkrep ini merupakan pabrik gula terbesar milik PTPN X, dari 36 pabrik gula yang dimilikinya. Pabrik ini mampu menghasilkan gula pasir sekitar 6.000 ton per harinya. Saya berkesempatan mengunjungi tempat ini untuk melihat proses produksi tebu menjadi gula.
Pabrik ini luas dan dari tanda tahun (1912) di salah satu bangunan pabriknya, saya pikir pabrik ini telah ada sejak zaman kolonial. Oleh karena itu, beberapa bagian pabrik banyak yang tampak sudah uzur, misal atap yang bolong-bolong.
Kesampingkan usia bangunan, saya melihat pabrik ini juga kurang terawat. Pabriknya agak pengap, kurang bersih, dan kurang pencahayaan. Sungguh disayangkan.
Pemerintah sendiri tengah melakukan penataan organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) /PTPN Holding melalui pembentukan SugarCo/PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). SugarCo merupakan wujud dari akselerasi transformasi bisnis di holding klaster perkebunan dan kehutanan, selain PalmCo dan SupportingCo.
SugarCo merupakan subholding PTPN yang berasal dari penggabungan aset-aset perusahaan perkebunan tebu milik PTPN Group, yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV.
Sebagai entitas tunggal dari 36 pabrik gula (PG) milik PTPN Group, SugarCo akan menjadi perusahaan gula terbesar di Indonesia dengan proyeksi perluasan lahan hingga 700 ribu hektare di 2028 mendatang. Dengan luasan lahan tersebut, diharapkan SugarCo akan mampu menguasai 60%-70% pasar gula nasional di tahun 2028.
Revitalisasi industri gula nasional yang dilakukan oleh SugarCo ini nantinya diharapkan mampu mewujudkan swasembada gula konsumsi nasional tahun 2028, dan gula konsumsi industri tahun 2030.
Saya berharap revitalisasi tersebut membawa dampak baik, termasuk bagi Pabrik Gula Gempolkrep ini. Semoga ke depannya pabrik gula ini dapat lebih tertata rapi, mengutamakan faktor kebersihan dan higienis, serta didukung alat dan teknologi yang lebih modern. Dengan demikian, cita-cita swasembada gula bisa dicapai oleh pemerintah.
Pabrik ini luas dan dari tanda tahun (1912) di salah satu bangunan pabriknya, saya pikir pabrik ini telah ada sejak zaman kolonial. Oleh karena itu, beberapa bagian pabrik banyak yang tampak sudah uzur, misal atap yang bolong-bolong.
Kesampingkan usia bangunan, saya melihat pabrik ini juga kurang terawat. Pabriknya agak pengap, kurang bersih, dan kurang pencahayaan. Sungguh disayangkan.
Pemerintah sendiri tengah melakukan penataan organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) /PTPN Holding melalui pembentukan SugarCo/PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). SugarCo merupakan wujud dari akselerasi transformasi bisnis di holding klaster perkebunan dan kehutanan, selain PalmCo dan SupportingCo.
SugarCo merupakan subholding PTPN yang berasal dari penggabungan aset-aset perusahaan perkebunan tebu milik PTPN Group, yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV.
Sebagai entitas tunggal dari 36 pabrik gula (PG) milik PTPN Group, SugarCo akan menjadi perusahaan gula terbesar di Indonesia dengan proyeksi perluasan lahan hingga 700 ribu hektare di 2028 mendatang. Dengan luasan lahan tersebut, diharapkan SugarCo akan mampu menguasai 60%-70% pasar gula nasional di tahun 2028.
Revitalisasi industri gula nasional yang dilakukan oleh SugarCo ini nantinya diharapkan mampu mewujudkan swasembada gula konsumsi nasional tahun 2028, dan gula konsumsi industri tahun 2030.
Saya berharap revitalisasi tersebut membawa dampak baik, termasuk bagi Pabrik Gula Gempolkrep ini. Semoga ke depannya pabrik gula ini dapat lebih tertata rapi, mengutamakan faktor kebersihan dan higienis, serta didukung alat dan teknologi yang lebih modern. Dengan demikian, cita-cita swasembada gula bisa dicapai oleh pemerintah.