Toko Oen

Kalo gak salah, ini baru kali kedua dateng. Yg pertama hampir 15 tahun silam kayaknya. Tapi lokasinya masih sama, karena emang gak pindah.hehe

Tetep seneng sama es legendarisnya. Sederhana, tapi bukan rumah makan padang ya.

Pesen kopi, tapi lupa bilang jangan dikasih gula.hehe

Adik yg seneng bikin kue, bilang kalo kue taartnya ada rum, tapi gak nyengat. Saya malah gak kerasa, dan seneng banget makannya. Gak terlalu ngembang, lebih padet, dan yg penting saya gak suka kue ada rasa alkohol. Biarin alkoholnya diminum aja. Eh. Dulu itu mah. Sekarang alkohol dipake ngobatin luka. Luka luar ya, bukan luka batin. Luka batin diobatin alkohol, emang mau diminum? Modus sekali.

Suasana jangan lupa. Salah satu yg bikin betah di sini adalah suasananya. Adem, lawas, dan es krim sederhana

Sayang, DJ nya gak muterin lagu-lagu jadul. Kalo dimainin, pasti hype nya lebih berasa, krn suasana jadulnya udah kerasa sejak di parkiran.

I came here because it said to be a legendary restaurant since 1930. The atmosphere and interior very vintage. But, the food quality and the price list is outrageous. I ordered Mie Goreng and the noodle is half cooked, still hard. The desert which they infamous for is pricey. Rp. 25k for one scoop ice cream. The ice cream taste like street vendors, where you can buy them for Rp. 5k.

Suasana heritage nya dapet banget, konsep klasik nyaman buat nongkrong bareng keluarga dan teman.

Harga lumayan mahal untuk ukuran sebuah ice cream. Mungkin lidah saya yang kurang cocok atau bagaimana, ice cream rasanya tipis. Kalau untuk bakery lumayan enak.

Untuk kopinya sangat kurang menurut saya, terasa seperti kopi sachet.

Untuk es campur rasanya juga tipis.

Ke tempat ini karena dibilang sebagai tempat makan legendaris di Malang. Memang bener kalau pas masuk suasananya seperti jaman dulu sekali. Ada etalase jualan roti2 jadul, dan meja bangkunya juga jadul sekali.
Tapi, hanya itu daya tariknya.

Kami kesini mau nyari es krim dan sekaligus makan. Lihat menu ternyata harganya es krimnya rata2 60ribu, dan dipikir modelnya besar mewah karena ga ada gambar di menu hanya berupa tulisan. Eh ternyata cuma gelas kecil dengan 2-3 scoop eskrim, walaupun memang ada tambahan garnish sperti astor dan wafer. Es krimnya pun sepertinya kayak bukan eskrim yg terbuat dari banyak susu tapi teksturnya cepat mencair seperti sorbet. Mungkin lebih baik milih aja sekaligus yg sudah pasti seperti banana split daripada gatau dapetnya apa kalau ga ada gambarnya di menu.

Selain itu jg pesan kopi oen special yg pikiran istri saya bakalan enak sekali atau gimana, ternyata standar saja sperti kopi biasa, padahal harganya sama seperti es krim tadi 60rb.

Dan makanan pun juga rata2 60rb keatas. Kita pesan phuyung hai dan koloke ayam dg pikiran mungkin porsi agak besar bisa untuk orang banyak. Untuk phuyung hai memang lebar tetapi tipis, rasa lumayan. Kalau koloke ayam hanya dapat beberapa buah, rasanya ya standar sperti di tempat lain.

Jadi, ya kalau untuk makanan saya rasa ga terlalu worth it dg harga yg tinggi segitu. Saya kemungkinan cukup sekali ini saja kemari hanya untuk tahu suasana dan merasakan es krimnya, apalagi dapet service charge pula padahal ya menunya cuma disuruh scan Qr code, dan menu hanya minimals tulisan saja tanpa ada gambar sama sekali. Ohya.eskrimnya pas bayar ternyata bukan 60rb tapi 65rb, beda dari tulisan di menu.
Kalau kalian keberatan, silakan tanya dahulu dari awal atau pas di kasir.

Most of menu unavailable. The staff was quite rude, not friendly at all. They only accept CASH! And the nearby ATM is around 1 km

Tempat enak, cuma untuk makanan and service sorry harus kasi bintang yg kurang. Untuk makanan seperti icecreamnya lumayan enak, harga 50k an jg oke lah, cuma untuk kue mocha dengan harga 60k+ ngga worth it, kue kering, pahit so agak gabisa di makan.servicenya agak lelet, pegawai kasirnya telponan terus gaada pegawai lain, untuk pembayaran agak ribet karna hanya menerima cash sedangkan saya dari luar kota dan tidak membawa cash jadi gatau harus ambil cash dimana. Mohon diperbaiki ya

Suasana'y tempo dulu banget ya, untuk harganya kurang cocok sih buat yg hiling low budget.

Tidak tisu, dan air putih padahal pesan ice cream serta toilet tidak ada showernya.fasilitas agar lebih baik lagi.

It is authentic but nothing special about the food and it is pricey. Perli menyesuaikan dengan masa sekarang bisnisnya. Pembayaran hanya cash

Tempat heritage.selebihnya tdk ada yg special.harga makanan cukup mahal dengan rasa dan porsi yg menurut saya biasa sekali.

Datang kesitu kita beli moment dan suasana tempo dulu
Soal rasa makanan biasa aja dengan harga kelas resto mevvah
Penyajian B aja.

Legend DOESN'T means BEST

Finally got the chance to visit the legend, after the cold "Sold-Out" notice the day before.

Unexpectedly dissapoint by the reviews and ratings given by another visitors, mine was not even close to it.

Start with the legendary ice creams; we ordered 4 plates of banana splits, when they're served, all of 'em were already melted! What is ice cream without its perfect form of ice cream.

Last and the ultimate WORST of our experience is their SERVICE; ALL WAITERS here are ARROGANT, no smile, no cust-based service, and no initiative towards customers needs.
No waiters had simple smile on 'em, they're not initiatively cleans left-out tables until the new customer asks for it, customers with menus must call the waiters MANY TIMES before they took their orders, re-order was HELL; they would not write it down what you re-ordering, so your re-orders wouldn't have succeeded, and yes, there's ABSOLUTELY NO SMILE on them while taking your re-orders.

Very dissappointed with them!

Legends doesn't means Best.

Toko es krim terburuk yang pernah kami coba. Kami pesan: banana split, es cream vanila, dan glace de grand marnier. Semuanya datang dalam keadaan sudah mencair. Selain itu, kami juga memesan vanila milkshake dan strawberry milkshake, yang semua rasanya mirip dengan susu kental manis. Karyawannya pun tidak ramah. Penyajiannya lama sekali. Pesanan kami datang dalam waktu lebih dari 45 menit. Padahal kami hanya memesan es cream dan milkshake. Pesanan kroket kami bahkan tidak juga datang sampai kami selesai menghabiskan es cream dan milkshake tsb. Rasanya yang standar bahkan cenderung tidak enak, pelayanan yg tdk ramah dan lama, membuat kami tidak ingin mencoba makan di sini lagi. Sangat tdk worthed dgn harga yg mahal.

Datang jam 8 malam dan tidak ada satupun pelayan yg datang menanyakan order. Setelah bisa order, pelayan hanya bilang kl makanan sudah habis dan hanya ada ada ice cream. Itu pun hanya ada beberapa pilihan rasa yg harganya cukup mahal.

Suasana vintage dan nyaman, kesana karena penasaran dg toko eskrim yg legenda, menurut saya eskrim nya spt eskrim tung tung tapi bedanya harga nya lebih mahal

They sure have a classical building but it's not well maintenanced, many peeled off paint on their table and chair, dent on their glass table. The ice cream tasted just like a regular "es putar" But with more expensive price. The servant need more training too, not rude, but we don't feed welcomed here, they don't bother to say "good evening" When we come nor "enjoy your meal" When serving our order.

Banyak hal yg harus ditingkatkan, bangunannya klasik tp kurang terawat, tampak banyak cat yg mengelupas, termasuk cat pada kursi Dan meja. Pada kaca meja dan lemari display jg sudah buram dan ada beberapa retakan. Rasa es putarnya standar, seperti es putar pada umumnya dengan harga lebih mahal. Pelayan dan kasir jg perlu dilatih ulang, mereka tidak berlaku kasar, namun kurang menyambut hangat. Tidak ada ucapan selamat malam ketika kami datang ataupun ucapan selamat menikmati ketika pesanan kami datang. Hal2 seperti ini Saya rasa penting karena restoran ini menjual suasana sebagai keunggulan utama mereka

Saya kesini Nov 18 beda dengan kunjungan terakhir 3 tahun lalu. Banyak menu sudah hilang spt pork steak. Harga ice cream juga cukup mahal. Tahun 80 an resto ini juga berfungsi sebagai bakery. Sekarang bakery Juga tidak aktif lagi. Menu yang ada hanya selembar. Bayangkan Resto sekian lama punya menu hanya selembar. Sepertinya Oen sedang mengurangi aktifitas nya. Sayang sekali. Sebagai langganan lama saran saya 1. Turunkan harga 2. Tambah variasi menu 3. Buku menu yang menarik dengan gambar agar menambah selera terutama para turis. 4.bakery agar diisi kue kue jadul terutama kue andalan bakery Enak Harum yang kini sudah tutup spt kue kacang dll.
Good luck kepada Oen sukses selalu

Toko klasik yang sepertinya menjadi salah satu tempat wajib dikunjungi kalau ke malang, tapi menurutku harganya agak mahal, untuk 3 scoop ice cream harganya 60K, mungkin karena homemade dan historinya ya.

- Legendary ice cream shop in the city of Malang
- Made in the traditional way makes the texture of the ice cream a little coarser than the existing modern ice cream.
- This shop is one of the cultural heritage of Malang city, the physical form of the shop is still the same as it was originally made in the Dutch colonial era.
- There is parking space, but it is not wide enough, not infrequently some visitors must be willing to park on the side of the road
- there is a bathroom
- friendly access for wheelchair reinforcement for the side entrance of this shop
s

Nyaman dan enak es krim dan desert, tetapi untuk harga rasanya kurang worth itu untuk se "Scoop" es krim yang di atas 15rb harganya, dan juga seperti makanan utama seperti menu tradisional Indonesia rasanya terlalu mahal untuk harga yang jauh di atas rata*

Udara Malang yang sejuk cenderung dingin tak menjadi penghalang untuk menikmati es krim lezat ala Toko Oen. Berlokasi di Jalan Basuki Rahmad, Toko Oen menyajikan es krim berbagai rasa dan menu lainnya seperti steak, nasi goreng juga aneka kue.

Tempat wisata kuliner yang satu ini telah berdiri sejak tahun 1930 dan menjadi tempat nongkrong favorit Belanda saat itu

Finally bisa ke tempat legend ini, es krim Oen Special nya enak, rasanya khas, recommended untuk sarapan atau pun sekedar ngemil bareng temen dan keluarga

Tempatnya sih legendaris dan antik gitu ya. Price is too expensive untuk ukuran scoop es yang kecil begitu. Mayan sih yang penting udah pernah nyobain.

Welkom in Malang, Toko “Oen” Die Sinds 1930 Aan De, Gasten Gazelligheid Geeft”.

Salah satu destinasi kuliner legendaris yang layak dikunjungi ketika berada di Malang. Berdiri sejak tahun 1930. Dulunya, tempat ini merupakan tempat nongkrong favorit meener dan mevrouw Belanda. Tempat ini tidak hanya menyajikan aneka macam varian es krim, tapi juga ada masakan Eropa (khususnya Belanda), Cina, dan Indonesia.

Okay tempat ini memang restoran legendaris di Malang selain itu jgn harap lebih dr itu. Layanan dan rasa payah. Harga mahal walaupun untuk kelas mancanegara.

Lokasi strategis di pusat kota Malang. Nuansa interior masih kental era kolonial Belanda. Citarasa khas namun kurang istimewa. Nasi bakmoi lumayan enak, tapi nasi campur kurang greget. Harga masih cukup wajar.

Honestly the best part of visiting this place is only its vintage. I tried ice cream and cake not so worth it.i just get the feeling like in colonial era

Pengunjung bisa mencoba seperti vleeskroetje met mosterd  (kroket dengan saus mustard),  risolles met mosterd  (risoles dengan saus mustard),  loempia  (lumpia), atau kippenbrood met mosterd  (pastry ayam dengan saus mustard) dan kentang goreng.  Lichte snacks  (snak ringan) ini harganya berkisar mulai 10 ribu rupiah sampai 30 ribu rupiah. Menikmati suasana jaman walanda, dan yang nikmat adalah smoor lidah