Kampusnya luas dan teduh. Memang ada beberapa spot yang agak panas sih, tapi enggak masalah. Baru sempat keliling di kampus B karena perjalanan bisnis waktu terbatas hehe. Lumayan bisa berkunjung ke kampus impian. Ini beberapa potret Fakultas Ilmu Budaya Unair Kampus B. Salah satunya di pelataran musala Fakultas Psikologi sih. Enak buat jalan kaki, banyak space (ex: gazebo, tempat duduk) buat belajar. Lain waktu bertandang lagi!
One of the top university in Indonesia, Campus B, contains many social sciences Faculties, Library, and Language center while the administration office is located in Campus A different direction. Many parking space situated in every department. Some of the Available departments FISIP, FEB, FIB, Pascasarjana and many more.
Kampus B Univertas Airlangga merupakan kampus dengan rumpun pembelajaran soshum dimana di kampus B di isi oleh Fakultas-fakultas soshum seperi FEB, FH, FISIP, FIB, F. Psikologi, Vokasi, Magister Manajemen, Perpustakaan, Pusat Bahasa
Terimakasih UNAIR! Tempat belajar yang sangat sangat membahagiakan. Mulai dari lingkungan, fasilitas, dosen, teman, reputasi, semua baik. Alhamdulillah
Sya suka banget sama universitas airlangga karena teman teman kkn semua pada ke sdn sidomulyo 02 saya hafal semua nama nama kakak kakak yang di universitas.andai kita bertemu lagi: (: (
Kampus bersejarah, banyak kenangan disini.mulai soal demo, sol komunitas sastra dan teater, soal mahasiswi hukum yg sempat mampir di relung hati Secara fisikal kampus ini berbenah menuju lebih baik, aktifitas mahasiswa jg sangat progresif.makanya banyak calon mahasiswa berlomba masuk kesini
ASALAMU’ALAIKUM WR. WB PT. MULTAZAM UTAMA TOUR Biro Penyelenggara Ibadah Umroh & Haji
MOTTO : “Untuk Kesempurnaan dan Kenyamanan Ibadah Anda” VISI: Pilihan Utama Bagi Umat Islam Yang Ingin Menunaikan Ibadah Haji Dan Umroh MISI: Menyelenggarakan Jasa Pelayanan Umroh Dan Haji Yang Prima Dan Andal, melalui: - Komitmen yang kuat sesuai janji - Tata laksana ibadah sesuai al Qur'an dan Sunnah Rosul - Fokus pada kebutuhan Jamaah
Produk-Produk Kami: - Umroh (Bintang 3,4,5) - Umroh Plus (Dubai, Turki, Masjid Aqsho, dll) - Wisata Domestik (Malang, Lombok, Bali, dll) - Haji Plus (Antrian 5 Tahun) - Haji Non Kuota (Langsung Berangkat) - Wisata Internasional (Eropa, Amerika, Asia, Timur Tengah, Asia Tenggara, dll) - Tiket Domestik - Tiket Internasional - Voucher Hotel Domestik - Voucher Hotel Internasional - Visa Umroh, - LA Umroh (Land Arrangement)
Info lebih lengkap hubungi Agung: 0812 34555 354 (Call/WA)
Website: www.multazam.co.id
(S & K berlaku)
Facebook: Ragam MA Instagram: ragam_wisata_tour
Operational Office: - Jl. Raya Pabean No. 24 A Sedati Sidoarjo.
Wujudkan Niat Mulia anda untuk beribadah Umrah & Haji ke tanah suci Bersama Kami Terima kasih
Zaman sekarang banyak dokter sudah kehilangan hati mulianya. Banyak dokter jubahnya saja seorang dokter. Tapi berhati serigala. Berdarah dingin. Dan hanya memikirkan keuntungan uang dan uang. Seharusnya Bidang dokter untuk memberi pertolongan dan pelayanan dari hati yang mulia dan tulus ikhlas. Universitas sebaiknya utamanya membina dokter muda yang lebih menekankan moralitas dan bernurani. Karena dokter itu seharusnya mulia. Banyak orang mengandalkan kalian, menganggap dokter adalah penolong, atau juru selamat utusan Tuhan, di antara mereka banyak pula orang baik, di antara orang baik banyak pula yang meninggal karena tidak beroleh penanganan mulia. Miskin miskin juga manusia. Dan dokter adalah Super Hero. Bukan tikus kotor seperti bisnis dan politik. Jika saya pribadi berniat mencari untung menjadi tajir melintir. Saya sudah terjun ke dunia bisnis. Karena saya berperang adil di medan yang tepat. Saya hidup sebagai tikus saling melawan dengan musuh tikus dalam kompetisi perdagangan. Tapi pantaskah seorang pemuka agama dan dokter yang mulia. Yang seharusnya menjadi Pahlawan yang memberi kenyamanan kepada semua lapisan masyarakat, malah menjadi musuh dalam selimut? Yang justru menjadi vampir penghisap darah dan pencekik? Maksud saya. Berperanglah dengan orang yang membawa senapan. Ketika orang ingin meminta pelukan engkau, malah engkau tembak dengan bengis. Dunia ini sudah cukup kejam dan saling menusuk melukai. Seharusnya Pendeta adalah penyembuh luka iman dan jiwa. Dokter adalah penyembuh luka fisik. Pengacara adalah penegak keadilan. Kunci utama dunia ini bisa berubah membaik bukan dari politisi atau pengusaha yang mengubahnya. Namun dari profesi Pemuka Agama, Dokter, Pengacara dan Guru yang memulai mengubahnya.
Saat berkunjung ke museum Etnografi di kawasan kampus B Unair, saya menemukan hal menarik ketika menyusuri pendestrian kampus yang asri. Ada sebuah lapak buku (kelihatannya hampir semua bukunya adalah bekas pakai) yang digelar di lantai trotoar. Ada sejumlah anak muda di sana. Awalnya saya mengira itu adalah lapak pedagang kaki lima 'nekat' atau setidaknya memiliki izin berjualan di dalam kawasan kampus, hehe. Tapi ternyata setelah berbincang dengan mereka, baru tahu kalau itu adalah lapak dari komunitas literasi mahasiswa. Jadi kegiatan ini adalah sebuah perpustakaan sederhana yang modelnya seperti lapak kaki lima. Tujuan mereka adalah untuk memenuhi hasrat membaca sesama mahasiswa pecinta buku. Jadi siapa pun yang suka membaca dapat nongkrong atau meminjamnya di sini. Tidak ada biaya apapun untuk itu. Koleksi bukunya juga berasal dari mahasiswa sendiri. Lapak perpustakaan ini hanya buka setiap hari Kamis, mahasiswa dapat meminjam buku untuk dibaca di rumah dan mengembalikannya pada minggu berikutnya. Saat saya bertanya apakah saya boleh ikut menyumbang buku? Mereka menjawab akan dengan senang hati menerimanya. Jadi jika Anda pecinta buku dan mendukung gerakan literasi, Anda boleh mendonasikan sejumlah bahan bacaan. Tidak ada batasan tentang jenis buku, apakah itu novel, biografi, pengetahuan hingga agama. Yang penting berguna untuk memperkaya wawasan.
Universitas Airlangga (disingkat UNAIR) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di. Gubeng, Surabaya, Surabaya, Jawa Timur. Universitas ini didirikan tanggal 10 November 1954 bertepatan dengan hari pahlawan yang ke-9. Berdasarkan data 30 September 2015, terdapat 38.047 mahasiswa yang terdaftar di Unair. Berdirinya Universitas Airlangga memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum Unair resmi didirikan, pada tanggal 9 dan 11 Oktober 1847, disampaikan usul kepada Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa yang berbakat menjadi ahli-ahli praktik kesehatan. Pada tanggal 2 Januari 1849, melalui Keputusan Pemerintah No. 22, didirikan NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sebagai tempat pendidikan dokter di Surabaya. Sejak tahun 1913, pendidikan dokter di Surabaya berlangsung di Jl. Kedungdoro 38 Surabaya. Pada tahun 1923 gedung NIAS dipindah dari Jl. Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair di Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo Surabaya. Kemudian Dr. Lonkhuizen, Kepala Dinas Kesehatan pada masa itu, mengajukan usulan untuk mendirikan Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya yang dirintis sejak bulan Juli 1928 hingga 1945. Ia mendapat persetujuan dari Dr. R. J. F. Van Zaben, Direktur NIAS. Berikutnya, sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama STOVIT (School Tot Opleiding Van Indische Tandarsten). Kala itu, STOVIT berhasil mengumpulkan 21 orang siswa. Dalam perjalanannya, STOVIT berganti nama menjadi Ika Daigaku Shika dengan Dr. Takeda sebagai Direktur pertamanya, menjabat antara tahun 1942-1945. Dua tahun kemudian, pemerintah Belanda mengambil alih dan kemudian mengganti namanya menjadi Tandheekunding Institute. Pada tahun 1948 sekolah ini berubah status menjadi Universitier Tandheelkunding Instituut (UTI). Di bawah otoritas Republik Indonesia Serikat (RIS), UTI kembali berganti nama menjadi LKIG (Institute of Dentistry) selama 4 tahun masa studi, di bawah pimpinan Prof. M. Knap dan Prof. M. Soetojo. Pada tahun 1948 Universitas Airlangga merupakan cabang dari Universitas Indonesia yang memiliki 2 fakultas, yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Airlangga secara resmi berdiri pada tahun 1954 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57/1954 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1954, bertepatan dengan perayaan hari pahlawan yang kesembilan. Pada tahun yang sama pula berdiri Fakultas Hukum yang dulunya merupakan cabang dari Fakultas Hukum, Ekonomi dan Sosial Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.