Sembalun Hand Weaving by ibu Weni
1 ulasan Sembalun Lawang, Sembalun, West Nusa Tenggara +62 878-4210-4864 pokdarwissembalun.wodrpress.com sarankan editKain Tenun Asli Sembalun/Traditional Hand Weaving
Kain Tenun Asli Sembalun/Traditional Hand Weaving
14 Mei 2021 13:09
Hari sabtu kami team SembaluNina dan adek -adek dari KKN UNRAM datang belajar pewarna alami dengan ibu Weni. Ibu Weni adalah salah satu dari sedikit perempuan pelestari tenun tangan Sembalun yang memakai pewarna alami. Dan ibu Weni adalah generasi termuda yang masi menenun. Hmm, 50 taun termuda. Semoga yang muda mau belajar untuk melestarikan. Agar tidak punah.
Kami belajar banyak dari beliau tentang bahan alami, kulit pohon, buah dan bunga. Ternyata kami tidak tau apa-apa.
Hari ini kami belajar proses cepat untuk pengikat warna. Ada beberapa warna harus ditambahkan tunjung. Dengan sedikit perlakuan misalkan mulberry berwarna dasar ungu, kain yang sudah berwarna ungu dicelup di tawas akan berwarna abu. Air mulberry ditambahkan kapur sirih akan berwarna hijau
Sedikit info warna. Daun kersen menghasilkan hijau. Kuning dari kunyit. Hijau kersen + kuning menjadi hijau avocado. Kulit mahoni menghasilkan coklat kemerahan terutama bila ditambah kapur sirih.tarem menghasilkan biru. Merah dari kayu bajur. Daun bilong akan jadi hijau terong. Sepang jadi coklat kemerahan.kulit pace hasilkan orange. Kunyit + kapur jadi orange. Daun ketapang juga pewarna alami.
Tawas pengikat warna. Tunjung untuk pengikat warna dan menciptakan warna baru dengan cepat. Bahan alaminya adalah kayu akasia & kayu ara.
Kami belajar di halaman depan yang luas sudah diberi atap sehingga waktu hujan proses belajar tidak terganggu.
Disini toilet ada di depan rumah jadi kalo kita lama dan pingim pipis, aman urusan pribadi ini. Rata-rata kami semangat belajar. Temen-temen bawa tas blacu dan kaos putih polos. Saya bawa tas yang udah dijait jadi stitched shibori direbus di air mendidih bercampur tawas lalu dijemur sampai airnya hilang kemudian direndam dalam larutan pewarna avocado selama -+2 hari 2 malam. Ah gak sabar nunggu hasilnya. Setelah ini beberapa dari kami akan belajar buat tenun sendiri mulai dari awal menggulung benang agar tau proses sebenarnya. Ibu Weni pasti akan dengan sabar mengajari kami seperti waktu kali ini.
Kami belajar banyak dari beliau tentang bahan alami, kulit pohon, buah dan bunga. Ternyata kami tidak tau apa-apa.
Hari ini kami belajar proses cepat untuk pengikat warna. Ada beberapa warna harus ditambahkan tunjung. Dengan sedikit perlakuan misalkan mulberry berwarna dasar ungu, kain yang sudah berwarna ungu dicelup di tawas akan berwarna abu. Air mulberry ditambahkan kapur sirih akan berwarna hijau
Sedikit info warna. Daun kersen menghasilkan hijau. Kuning dari kunyit. Hijau kersen + kuning menjadi hijau avocado. Kulit mahoni menghasilkan coklat kemerahan terutama bila ditambah kapur sirih.tarem menghasilkan biru. Merah dari kayu bajur. Daun bilong akan jadi hijau terong. Sepang jadi coklat kemerahan.kulit pace hasilkan orange. Kunyit + kapur jadi orange. Daun ketapang juga pewarna alami.
Tawas pengikat warna. Tunjung untuk pengikat warna dan menciptakan warna baru dengan cepat. Bahan alaminya adalah kayu akasia & kayu ara.
Kami belajar di halaman depan yang luas sudah diberi atap sehingga waktu hujan proses belajar tidak terganggu.
Disini toilet ada di depan rumah jadi kalo kita lama dan pingim pipis, aman urusan pribadi ini. Rata-rata kami semangat belajar. Temen-temen bawa tas blacu dan kaos putih polos. Saya bawa tas yang udah dijait jadi stitched shibori direbus di air mendidih bercampur tawas lalu dijemur sampai airnya hilang kemudian direndam dalam larutan pewarna avocado selama -+2 hari 2 malam. Ah gak sabar nunggu hasilnya. Setelah ini beberapa dari kami akan belajar buat tenun sendiri mulai dari awal menggulung benang agar tau proses sebenarnya. Ibu Weni pasti akan dengan sabar mengajari kami seperti waktu kali ini.