Sate yang terkenal di sekitar Rumbai, Pekanbaru. Rasanya enak, kuahnya mantap, pelayanan juga baik. Lokasi terletak di dekat camp Pertamina Hulu Rokan. Di sebelahnya juga ada yang jual sate madura. Ingat, hari Senin tutup.
Salah satu sate terenak di Pekanbaru. Hanya ada di Rumbai, dekat sekolah Al-Ittihad. Jika malam jalanan sekitarnya sepi, jadi enak menikmati suasana malam. Tempat makannya outdoor dan tersedia beberapa meja dan bangku panjang. Tersedia sate sapi, ayam, lidah & jantung. Kuah yang tersedia hanya kuah sate biasa. Harganya sedang.
One of the legendary foods in the rumbai area is sate cun, padang satay with a very distinctive sauce. Sate cun has been around since I was little until now. Starting from a wheelbarrow and carried out by the owner Bang cun himself, until now he has used a car and is done by his children and employees.
Konon memang sudah jualan sate sejak belasan tahun lalu. Berada dia dekat area kawasan kompleks perumahan karyawan perusahaan migas. Terbatas hanya jual sate, dengan pilihan daging, jantung & lidah dan ayam. Ada aneka kerupuk dan cemilan. Minuman hanya ada air mineral dan teh instant dingin. Rasanya enak. Favoritenya sate campur jadi bisa cicip aneka satenya sekaligus dalam satu porsi dengan ketupat plus bawang gorengnya
This satay is located in a quite remote place. The taste is quite good, with >20k you can get "sate daging". The sauce is also delicious and thick. Recommended to go with family or friends!
Kebetulan bawa cash 50ribu, dan ternyata 50ribu nya sobek sedikit (banget), pas bayar dia nolak (Padahal Uang dari ATM). Sempat ngotot, Akhirnya diterima juga. Rada kesal, coba aja bawa ke bank, itu uang DIJAMIN laku Loh.
Kalau soal Rasa, lebih nikmat sate cun zaman dahuluuu dibanding sekarang.
Sepertinya tidak ada warga Kompleks Caltex Rumbai dan daerah sekitarnya yang tidak kenal dengan Sate Cun. Bahkan sate lejend ini bahkan telah menjadi salah satu destinasi wisata kuliner kenangan tempo dulu bagi para penikmatnya. Ini karena Sate Cun yang berlokasi di pinggiran Perumahan Caltex Rumbai, dekat Masjid Al Ittihad, sudah eksis sejak tahun 1979. Dan hingga sekarang lokasinya tidak pernah berubah, demikian juga dengan rasanya yang nikmat.
Sate Cun sempat berkurang pengunjungnya saat wabah virus corona menyerang. Penurunan pembeli bahkan semakin drastis saat Pemko Pekanbaru menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama berpekan-pekan, beberapa waktu lalu. Namun kini, seiring berakhirnya masa PSBB dan dimulainya era adaptasi kebiasaan baru, pengunjung Sate Cun kembali mulai banyak. Mereka pun menerapkan protokol kesehatan dalam berjualan. Tak jarang, pembeli yang biasanya memesan bungkus, kini sudah langsung makan di tempat.
‘’Alhamdulillah bang, sejak PSBB berakhir, kini kembali ramai pengunjung. Sebelumnya turun sangat drastis. Mungkin karena saat itu orang takut ke luar rumah dan menghindari keramaian, ’’ tutur salah seorang anak Pak Cun, sambil mengipas-ngipas sate yang mulai masak di tempat pembakaran, akhir pekan ini.
Mereka pun mengaku bahwa protokol kesehatan wajib diterapkan dalam berjualan. Sehingga tempat mencuci tangan, berupa wadah air mengalir dengan sabun tersedia untuk pengunjung yang datang. Termasuk juga pemakaian masker bagi pekerja dalam melayani pengunjung serta dalam membuat makanan. Hal ini nampaknya membuat pembeli merasa aman dan nyaman sehingga pengunjung sate kembali ramai. Hingga kini setiap hari, tak kurang 13 kilogram daging sate ludes terjual.
Dalam berjualan, Sate Cun menempati halte bus yang berada di lokasi camp Rumbai, masjid, sekolah dan gereja. Untuk etalase dan tempat memasak mereka memakai kendaraan pick up. Sementara tempat duduk sudah tersedia di halte yang dibangun oleh PT CPI tersebut. “Kami berjualan mulai pukul 17.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Namun untuk kondisi ramai kami hanya sampai pukul 20.30 WIB, sudah habis, ’’ tuturnya.
Bagi yang pernah makan di Sate Cun bertahun –tahun yang lalu, bisa merasakan aura yang tidak berubah dari rasa sate hingga suasana lokasi tersebut. Sate Cun, adalah satu-satunya penjual sate yang berada di sekitar areal Camp Rumbai dan banyak meninggalkan kenangan bagi penghuni Camp Caltex yang sudah pensiun dan tingga menyebar di berbagai kota. Termasuk juga bagi warga Rumbai dan sekitar. Maka tak jarang, mereka mendatangi Sate Cun sambil kembali menikmati satenya yang enak serta kenangan nostalgia masa lalu.
Sate CUN benar2 mantap! Tempat yang nyaman dengan parkiran luas. Jauh dari keramaian dan suasana sangat beraih dan tenang. Tersedia sate ayam, daging, lirah dan jantung. Bumbu padang nya wah.wah.wahhh. LUAS BIASA ENAK. Benar2 menggoda selera. Ga cukup mqkan hanya 1 porsi doang. Lebih mantap lagi makan ditemani kerupuk kulit dan jangek komplit dengan teh botol sosro dingin. Menu HALAL!
Enak.kayaknya udh 10thn di pku baru ini ngerasakan sate cun telat banget. Penjualnya pake seragam, jualannya di mobil pickup, tp yg beli rame padahal jualannya dekat tempat sepi.
Sudah kurang rnak sekarang rasanya. Harap saat pesan ngomong ke abangnya rada keras karena kalau tidak keras ngomongnya maka akan dikasih sate ayam bumbu kacang.
Sate padang legend bagi warga rumbai. Tempatnya agak masuk ke dalam, harus lewat jalan yang gelap dulu. Dekat mesjid Ittihad. Buka sekitar jam 6 sore. Disampingnya ada yang jual sate kacang juga.
A must go when you visit Pekanbaru. It is located in Rumbai sub district, nearby Al- Ittihad Mosque and a church. The staple provides one menu, sate padang, a spicy curry like dressing over skewered beef, rice cakes, and fried shallots. Ocassionally they sell opak, a cassava cracker that goes really well with the satay.
It opens around 17.30 (5.30 PM) and usually people already come as soon the vendor starts grilling the satay.
Setelah lebih dari 3 tahun tinggal disini dan biasanya kalau makan sate itu di Bundo Kanduang, akhirnya nyicip juga sate yang direkomendasiin oleh salah satu foodies instagram. Sate ini tepat banget ada di sebrangnya camp Chevron. Aku suka banget sama daging sapi yang ada di sate ini. Dagingnya lembut dan bumbunya bener-bener berasa banget. Tapi kalau untuk kuahnya aku lebih suka di Bundo Kanduang. Tapi tergantung balik ke selera temen-temen lagi sih. Mungkin yang suka sama kuah yang rempahnya agak kuat bisa makan disini.