Pengalaman terparah slama naik bus. Arti tiket itu untuk apa? Kalo harus disuruh pindah2 bangku kalo ada penumpang baru. Asli bnr2 buruk pelayanan para supir. Udah gtu dari Terminal betung sumsel ke medan bisa makan 4 hari lebih. Sibuk berhenti nyari2 penumpang. Udah full masih aja dipaksa masuk. Kapok saya naik ALS
Penjaga loketnya ramah2, namun fasilitas diluar Masih kurang memadai terutama kebersihan Dan area lapangan. Area lapangan tidak di aspal, hanya bebatuan.
Saya beri bintang 3 kurang nyaman buat fasilitas pengunjung gak ada buat duduk kurang kalau hujan kehujanan panas kepanasan. Toilet nya kurang bersih demi kenyamanan pengunjung
Dalam perjalanan ke Bandar Lampung, Bus ALS yg kutumpangi singgah ke tempat ini, saat malam hari. Jujur, terasa banget emosionalnya (bukan karena aku kesal), tapi karena kota Padang Sidempuan ini adalah kota kelahiran almarhum Bapakku. Yup. Almarhum Bapakku lahir di kota ini, 70 tahun lalu. Sedih kalo mengingat kembali almarhum Bapakku.
Loket yang berada di padang matinggi atau jalan imam bonjol padang sidimpuan mudah dijangkau dan armadanya bagus bagus tujuan seluruh pulau sumatra dan sebagian pulau jawa.
Barangnya dipungut biaya lagi padahal cuma 3 box. Itupun bayarnya ke kerneknya bukan loket nya, jadi gak resmi, seperti pungli pada penumpang. Padahal biasanya 1 penumpang terserah bawa barang sebanyak apapun gak dipungut biaya lagi
Tempat nya luas, mudah terlihat dari jalan besar, ada banyak mini bus atau becak disini jadi tidak susah mencari becak atau minibus lagi jika ingin melanjutkan perjalanan
Dan manteman akan mendengar "salak salak salak". Yaaa, Padang Sidempuan memang terkenal sebagai "Kota Salak". Salak pondoh lebih tepatnya. Rasanya jangan diragukan lagii.